KOMPAS.com - Gabungan kata menjadi salah satu unsur penting dalam penulisan bahasa Indonesia. Gabungan kata harus ditulis dengan tepat sesuai aturan yang berlaku.
Untuk penulisan dan penggunaannya sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Pengertian gabungan kata
Menurut Rahma Barokah dalam buku Berfikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia (2021), gabungan kata adalah gabungan morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai kata dengan pola fonologis, gramatikal serta semantis yang khusus, sesuai kaidah bahasa yang bersangkutan.
Gabungan kata juga bisa dimaknai ketika suatu kata terdiri atas kata awalan dan diberi akhiran. Hampir seluruh bentuk gabungan kata diberi awalan dan akhiran.
Beberapa penulisannya pun juga diberi tanda hubung (-) agar tidak menimbulkan salah pengertian.
Baca juga: Pengertian Huruf Vokal dan Diftong beserta Penggunaannya
Unsur gabungan kata
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), gabungan kata memiliki tiga unsur penting, yakni:
- Gabungan kata dapat membentuk kata
Adalah gabungan antara kata bentuk terikat dengan kata dasar.
Contohnya: ekstra + kurikuler atau pra + sejarah. - Gabungan kata yang membentuk kata majemuk
Adalah gabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang membentuk makna baru.
Contohnya: rumah sakit, meja makan, tumpang tindih. - Gabungan kata yang membentuk frasa
Adalah gabungan dua atau lebih kata yang sifatnya tidak predikatif.
Contohnya: rambut panjang, gunung tinggi, rumah besar.
Jenis dan contoh kalimat gabungan kata
Mengutip dari buku Panduan Menulis Naskah Ilmiah (2019) karya Krisna S. Yogiswari, gabungan kata memiliki beberapa jenis yang dapat dilihat sesuai dengan ketentuan atau aturannya dalam PUEBI. Berikut penjelasannya:
- Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus ditulis terpisah.
Contoh 1:
Sewaktu bertamasya ke kebun binatang, kami membeli banyak cendera mata.
Kata ‘cendera mata’ merupakan bentuk unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk.
Contoh 2:
Para orang tua sedang berkumpul di aula sekolah.
Kata ‘orang tua’ merupakan bentuk unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk.
Baca juga: Kapan Huruf Kapital Dipakai?
- Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian, sehingga perlu ditambah dengan tanda hubung (-) di antara unsurnya.
Contoh 1:
Andi ke toko buku membeli buku sejarah-baru.
Kata ‘buku sejarah-baru’ bukanlah merujuk pada buku sejarah yang baru, melainkan buku yang isinya membahas tentang sejarah baru.
Contoh 2:
Anak-istri pejabat itu baru saja datang beberapa menit yang lalu.
Kata ‘anak-istri pejabat’ merujuk pada artian anak dan istri dari pejabat tersebut.
- Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah apabila mendapat awalan atau akhiran.
Contoh 1:
Mari kita bertepuk tangan!
Kata ‘bertepuk tangan’ merupakan bentuk gabungan kata yang mendapat awalan ‘ber-‘.
Contoh 2:
Ayo kita bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah!
Kata ‘bergotong royong’ merupakan bentuk gabungan kata yang mendapat awalan ‘ber-‘.
Baca juga: Contoh Huruf Konsonan dan Gabungannya
- Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran ditulis menyambung atau serangkai.
Contoh 1:
Kita diminta pertanggungjawaban atas kesalahan yang kita perbuat.
Kata ‘pertanggungjawaban’ merupakan gabungan kata yang memiliki awalan ‘per-‘ dengan akhiran ‘-an’.
Contoh 2:
Karena kamu sudah bekerja keras, upahmu akan dilipatgandakan.
Kata ‘dilipatgandakan’ merupakan gabungan kata berawalan ‘di-‘ dan memiliki akhiran ‘-kan’.
- Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai
Contoh 1:
Olahraga sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Kata ‘olahraga’ merupakan bentuk gabungan kata yang sudah padu, sehingga tidak bisa ditulis terpisah karena akan menimbulkan perbedaan makna.
Contoh 2:
Saputangan ini milik gadis cantik itu.
Kata ‘saputangan’ merupakan bentuk gabungan kata yang sudah padu. Saputangan berarti kain persegi untuk menyapu keringan. Apabila penulisannya dipisah, maknanya akan menjadi berbeda.
Baca juga: Contoh Kata Imbuhan dan Terikat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.