Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Gaung dan Gema

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi perbedaan gaung dan gema
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Saat berdiri di mulut gua yang kosong, cobalah untuk meneriakan satu kata. Jika kamu meneriakan kata “halo”, akan terdengar suara “halo lo lo lo lo” yang mengikuti suaramu namun perlahan-lahan menghilang dan tidak terdengar lagi.

Menurutmu, termasuk gema ataukah gaung suara tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian gaung dan gema serta perbedaan di antara keduanya.


Bunyi adalah gelombang longitudinal yang dapat memantul jika terkenal tembok atau suatu permukaan benda baik tembok, benda, tebing, gua, maupun permukaan air. Setelah memantul, bunyi dapat menyebabkan gema maupun gaung.

Dalam bahasa Inggris gema disebut sebagai echo dan gaung disebut sebagai reverberation. Gema adalah pantulan bunyi yang didengar sesaat setelah bunyi berlangsung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari HyperPhysics Concepts, gaung adalah kumpulan bunyi yang dipantulkan dari permukaan di dalam ruang tertutup yang jika berlebihan dapat menghilangkan artikulasi.

Baca juga: Besaran Cepat Rambat Bunyi sesuai Mediumnya

Perbedaan 

Berikut perbedaan gema dan gaung, yaitu:

Perbedaan pertama antara gema dan gaung adalah jaraknya terhadap sumber suara dan pendengar. Gema cenderung terjadi dalam jarak yang besar, baik ruangan yang sangat luas maupun di tebing yang tinggi. Yang pasti jarak antara sumber suara dengan dinding pantulan yang menyebabkan gema jauh.

Tetapi gaung cenderung terjadi dalam jarak yang kcil, misalnya di ruangan sempit maupun gua. Yang pasti jarak antara sumber suara dengan dinding yang memantulkan bunyi dekat atau pendek.

Dalam jarak yang luas, bunyi akan melesat lalu memantul saat mencapai dinding atau tebing. Disadur dari The Physics Classroom, pemantulan gelombang suara inilah yang menghasilkan gema. Misalnya sama kamu berteriak “semangat”.

Maka gema akan terdengar setelah kamu selesai mengatakan “semangat” dalam jeda waktu yang sangat singkat misal 0,1 detik. Hasil bunyi yang terdengar dari gema merupakan “semangat”, sama persis dengan apa yang kamu katakan.

Gema akan menghasilkan kata yang sama namun dengan kekuatan bunyi yang lebih lemah dan akan menghilang perlahan-lahan.

Berbeda dengan gaung, tempat sempit membuat bunyi yang belum selesai diucapkan langsung dipantulkan oleh dinding. Misalnya ketika mengucapkan “semangat”.

Baca juga: Jenis-Jenis Bunyi

Ketika kamu baru mengucapkan “se”, bunyi tersebut sudah menumbuk tembok terdekat dan dipantulkan ketika kamu mengucapkan “ma”.

Sehingga dalam gaung terjadi pemantulan suara berkali-kali, membuat suaramu jadi terdengar tidak jelas. Jika kamu meneriakan “semangat” di dalam sebuah gua atau ruangan sempit. Maka gaung akan membuatmu mendengar “se se ma ngat ma se ngat ma ngat”.

Gaung memantulkan bunyi berkali-kali menghasilkan suara yang keras namun dengan rangkaian kata yang sudah tidak sesuai dengan apa yang diucapkan. Namun sama dengan gema, suara yang dihasilkan gaung akan lebih lemah dan lama-lama menghilang.

  • Manfaat

Gaung dan gema keduanya memiliki manfat yang berbeda. Gema bermanfaat untuk mengukur kedalaman dasar laut. Dengan cara memantulkan gelombang bunyi dari kapal ke dasar laut. Pantulan tersebut akan menghasilkan gema yang sampai ke kapal dalam jeda waktu sepersekian detik.

Jeda waktu terdengarnya gema tersebut kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam rumus pemantulan gelombang suara untuk mendapatkan kedalaman laut.

Adapun gaung dianggap merugikan karema ketika suara dipantulkan bersama-sama, suara akan menjadi tidak jelas.

Baca juga: Macam-Macam Bunyi Pantul

Namun ternyata gaung juga memiliki manfaat. Berdasarkan situs Acoustical Surfaces, gaung digunakan dalam produksi musik oleh para musisi untuk menciptakan ilusi suara di mana pendengar seperti mendengar langsung dan musik terasa nyata.

Adapun gaung juga digunakan dalam gedung teater. Interior langit-langit dan tembok teater diciptakan sedemikian rupa agar bisa menciptakan gaung yang tidak saling tumpang tindih, melainkan saling menguatkan.

Hal tersebut menciptakan penguatan gelombang suara atau sederhanya memperkeras suara yang diucapkan pemain teater. Sehingga orang yang duduk di kursi belakang dapat mendengar jelas apa yang para pemain ucapkan di atas panggung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi