Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah di Antartika ada Tanaman?

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org/Lomvi2
Rumput Rambut Antartika (Deschampsia antartica), salah satu spesies tanaman di Antartika.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Benua Antartika dikenal sebagai salah satu tempat terdingin di dunia. Suhu rata-ratanya bisa mencapai minus puluhan derajat, bahkan saat musim panas. Berbeda dengan daerah lainnya, kawasan Antartika selalu ditutupi salju dan es sepanjang tahun.

Karena selalu diselimuti salju dan es, Benua Antartika berwarna putih. Bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada tanah berwarna cokelat tempat tanaman tumbuh. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah di Antartika ada tanaman?

Melansir dari situs British Antartic Survey, mayoritas kawasan Antartika ditutupi salju dan es permanen. Diperkirakan hanya ada kurang dari satu persen wilayah ini yang bebas es dan siap untuk kolonisasi tanaman.

Jenis tanamannya pun tidak bisa beragam. Hanya tanaman yang tahan terhadap suhu dingin hingga minus puluhan derajat yang dapat hidup. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, Antartika tidak hanya diselimuti salju, es dan suhu dingin saja. Kawasan ini akan mengalami malam kutub atau kegelapan malam selama berbulan-bulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artinya proses fotosintesis yang selalu dilakukan tanaman, hampir tidak dapat berlangsung selama malam kutub terjadi. Selain itu, tanaman hanya bisa berfotosintesis ketika musim panas yang singkat tiba di Antartika.

Baca juga: Mengapa Benua Antartika tidak Berpenghuni?

Dua spesies tanaman

Antartika tidak memiliki pohon ataupun semak. Kawasan ini hanya memiliki dua spesies tanaman berbunga, yakni rumput rambut Antartika (Deschampsia antartica) serta lumut mutiara Antartika (Colobanthus quitensis).

Kedua spesies tanaman ini dapat ditemui di Kepulauan Orkney Selatan, Kepulauan Shetland Selatan, serta di sepanjang Semenanjung Antartika Barat. Ilmuwan menemukan jika kedua spesies tanaman ini, khususnya lumut, dapat berkembang dan bertahan hidup di kawasan bersuhu ekstrem.

Temuan spesies tanaman baru

Dalam situs BBC, dijelaskan jika ilmuwan India dari Central University of Punjab berhasil menemukan spesies lumut baru, dalam ekspedisinya ke Benua Antartika pada 2017. Peneliti membutuhkan waktu selama kurang lebih lima tahun untuk memastikan jika temuannya ini memang spesies lumut baru.

Temuan mengejutkan ini telah diterima di Journal of Asia-Pasific Biodiversity. Tanaman ini diberi nama Bryum bharatiensis. Bharati berarti dewi belajar dalam agama Hindu. Bahkan nama statiun penelitian India di Antartika juga diberinya nama Bharati.

Felix Blast, ahli biologi yang menjadi bagian dari ekspedisi enam bulan di Antartika, menemukan spesies lumut baru berwarna hijau tua ini di Larsemann Hills, dekat Stasiun Bharati, pada Januari 2017.

Lumut ini tumbuh di wilayah penguin dalam jumlah besar, tumbuh dan berkembang biak. Kotoran penguin yang mengandung banyak nitrogen, memberi nutrisi penting bagi tanaman di Antartika. Bisa dikatakan jika seluruh tanaman di benua ini bisa tumbuh dan berkembang berkat kotoran penguin.

Baca juga: Mengapa Suhu di Antartika Sangat Dingin?

Sama seperti tanaman lainnya, spesies lumut ini tetap membutuhkan sinar matahari. Ketika musim dingin tiba, suhu Antartika akan turun hingga minus puluhan derajat, saat inilah Bryum bharatiensis mengering hingga hampir jadi benih.

Namun, ketika musim panas tiba dan Antartika menjadi agak sedikit hangat, lumut ini akan berkecambah dan tumbuh dengan baik di musim panas. Untuk lumut yang mengering, mereka akan menyerap air es dan salju yang mencair karena panas matahari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi