KOMPAS.com – Alkana merupakan salah satu kelompok senyawa dalam ilmu Kimia. Tahukah kamu bahwa bahan bakar bensin, gas alam, dan minyak pelumasterbuat dari senyawa Alkana?
Bensin, gas alam, dan minyak pelumas sebagian besar terbuat dari metana dan etana yang merupakan senyawa Alkana.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, Alkana adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen ikatan tunggal dan tidak memiliki gugus fungsi lainnya.
Atom karbon memiliki empat buah elektron valensi, keempat elektron tersebut kemudian berikatan masing-masing dengan satu atom hidrogen.
Satu atom karbon dan empat atom hidrogen tersebut membentuk senyawa Alkana yang yang termasuk ke dalam hidrokarbon paling sederhana. Ikatan tersebut kemudian dapat membentuk rantai yang panjang.
Baca juga: Rumus Senyawa Dinitrogen Pentaoksida, Aplikasi, dan Bahaya
Berdasarkan situs Lumen Learning, senyawa Alkana tidak terlalu reaktif jika dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lainnya seperti Alkena dan Alkuna.
Hal ini dikarenakan rantai Alkana tidak pernah membentuk ikatan rangkap dua maupun ikatan rangkap tiga yang membuat senyawa kimia menjadi lebih reaktif.
Dilansir dari BBC, Alkana memiliki rumus umum bahwa jumlah atom hidrogen adalah dua kali tambah empat dari jumlah atom karbonnya.
Rumus Alkana: CnH2n+2
Misalnya jika hanya ada satu atom C, maka atom tersebut hanya bisa berikatan dengan empat atom H dan membentuk senyawa Alkana CH4.
Senyawa Alkana dinamai sesuai jumlah atom karbonnya. CH4 dinamai metana, C2H6 dinamai etana, C3H8 dinamai propana, dan seterusnya sesuai angka Yunani dan diberikan akhiran –ana.
Sistem penaamaan tersebut membuat nama suatu senyawa Alkana mencerminkan susunan atom di dalamnya. Untuk lebih memahaminya, mari teliti nama kelima contoh senyawa Alkana berikut ini n-pentana, 2 metil-butana, isopentana, 2 metil-pentana, dan 2,2 dimetil-propana. Berikut penjelasannya:
- n-pentana
Dilansir dari Western Oregon University, awalan-n (Alkana normal) mencerminkan bahwa Alkana memiliki rantai lurus dan tidak bercabang. Pentana mencerminkan jumlah karbon penta atau lima. Berarti pentana memiliki lima atom karbon.
Pentana = CnH2n+2 = C5H(2x5)+2 = C5H12
Sehingga senyawa n-pentana memiliki lima buah atom karbon (C) dalam rantainya.
Baca juga: Senyawa Natrium Klorida: Pengertian, Rumus, dan Contohnya
- 2 metil-butana
Metil atau methyl menunjukkan akhiran “ly” yang menunjukkan rantai samping Alkana juga menunjukkan bahwa Alkana tersebut telah kehilangan satu atom hidrogen.
Angka 2 menandakan letak metil di rantai karbon ke dua. Metil diambil dari kata metana atau CH4 yang kehilangan satu hidrogen menjadi CH3.
Rantai cabang: metil = CH3
Adapun butana diambil dari angka Yunani “buta” yang berarti empat. Sehingga butana memiliki empat atom karbon pada rantai utamanya.
Butana = CnH2n+2 = C4H(2x4)2 = C4H10
Sehingga 2 metil-butana memiliki lima buah atom karbon dalam rantai Alkananya.
- Isopentana
Isopentana adalah salah satu dari tiga isomer pentana. Sehingga sama dengan pentana, isopentana memiliki lima atom karbon dan 12 atom hidrogen atau dituliskan dengan rumus C5H12.
Baca juga: Apa Itu Senyawa Oksida?
- 2 metil-pentana
Seperti pada 2 metil-butana, 2 metil menunjukkan cabang Alkana yang berupa CH3. Pentane merupakan senyawa Alkana dengan lima buah atom karbon.
Rantai cabang: metil = CH3
Rantai utama: pentana = C5H12
Sehingga 2 metil-pentana memiliki 6 atom karbon (C) sebagai penyusun rantai Alkananya.
- 2,2 dimetil-propana
2,2 metil menandakan adanya dua cabang metil pada atom karbon ke dua. Adapun propana berasal dari angka Yunani “propa” yang berarti tiga.
Rantai cabang: 2,2 dimetil : CH3 dan CH3 (dua atom karbon)
Rantai induk: propana = C3H8
Sehingga 2,2 dimetil-propana memiliki 5 atom karbon (C) sebagai penyusun rantai Alkananya.
Maka dapat disimpulkan dari kelima Alkana tersebut, 2 metil-pentana tidak mengandung lima atom karbon melainkan enam atom karbon.