Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Klausa dan Konstruksi Kalimat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi perbedaan klausa dan konstruksi kalimat
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Klausa dan konstruksi kalimat dalam bahasa Indonesia, sangat penting untuk dipahami. Keduanya sering digunakan dalam penulisan bahasa, serta mempunyai beberapa perbedaan.

Pengertian klausa

Menurut Tutik Wahyuni dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Kontekstual) (2020), klausa merupakan satuan sintaksis berupa runtutan kata dengan konstruksi predikatif. Artinya dalam konstruksi tersebut ada kata atau frasa yang berfungsi sebagai subyek dan predikat, dengan atau tanpa obyek.

Subyek, dan terutama predikat menjadi hal yang harus ada dalam sebuah konstruksi klausa. Sedangkan obyek, keterangan, serta kalimat pelengkap, bisa ditambahkan atau tidak. Klausa berpotensi menjadi kalimat, jika memenuhi struktur atau ketentuan lainnya.

Dilansir dari situs Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), penulisan klausa biasanya tidak diawali dengan huruf kapital dan tidak disertai tanda baca di akhir penulisannya. Sehingga ketika dibaca, pelafalannya tidak disertai intonasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa itu Kalimat Minor?

Pengertian konstruksi kalimat

Mengutip dari Konstruksi Kalimat dalam Karangan Mahasiswa Transfer Kredit Yunnan Minzu University (YMU) di Universitas Negeri Yogyakarta (2016) karya Demanda Ridhawaty Nursan, konstruksi kalimat adalah penyusunan tata letak dalam kalimat.

Konstruksi kalimat berhubungan erat dengan kalimat. Biasanya dalam sebuah rangkaian kalimat mempunyai konstruksi berupa subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan dapat ditambah dengan keterangan. Secara lebih mudahnya, konstruksi kalimat umumnya terdiri atas S+P+O+K.

Perbedaan klausa dan konstruksi kalimat

Sebenarnya klausa dan konstruksi kalimat tidaklah berbeda jauh. Karena sebuah klausa bisa menjadi kalimat, asalkan memenuhi beberapa ketentuannya, seperti pemberian tanda baca atau pemakaian intonasi.

Perbedaan utama antara klausa dan konstruksi kalimat terletak pada penggunaan unsurnya. Dalam konstruksi klausa, unsur predikat menjadi hal penting yang harus ada dan diperhatikan. Subyek dan obyek juga penting dan bisa digunakan sebagai tambahan ketika menyusunnya.

Sedangkan konstruksi kalimat terdiri atas SPOK atau subyek, predikat, obyek, dan keterangan. Subyek, predikat, dan obyek menjadi hal yang harus ada dalam sebuah konstruksi kalimat. Untuk melengkapinya, bisa ditambah dengan pelengkap dan keterangan.

Baca juga: Kalimat Definisi: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi