KOMPAS.com - Komunitas terbentuk karena adanya rasa persatuan dan persaudaraan di antara anggotanya. Begitu pula dengan komunitas sosial yang bisa ditemui dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengutip dari buku Sosiologi Komunitas Penyimpang (2018) karya Suardi, komunitas merupakan kumpulan individu yang terikat oleh perekat sosial dengan berbagai ciri khas, yang kemudian membedakannya dengan komunitas lain.
Sedangkan komunitas sosial bisa diartikan sebagai kumpulan individu yang mana tiap anggotanya mempunyai kesamaan visi, misi, dan tujuan bersama.
Komunitas sosial muncul bukan hanya karena rasa persatuan saja, melainkan juga adanya tujuan, kebutuhan, dan sumber daya yang sama.
Menurut Sriyana dalam buku Antropologi Sosial Budaya (2020), komunitas sosial merupakan kelompok teritorial yang para anggotanya saling menjalin hubungan, dengan memakai berbagai sarana yang ada untuk mencapai tujuan bersama.
Baca juga: Pengaruh Karakteristik Geografis dengan Kehidupan Sosial Budaya
Ciri-ciri komunitas sosial
Komunitas sosial memiliki enam ciri, yaitu:
- Adanya kesatuan hidup yang teratur
Masyarakat yang memiliki kesatuan hidup teratur dan tetap, cenderung mempunyai hubungan sosial. Hubungan tersebut dijalin dalam suatu komunitas sosial, contohnya rasa kekeluargaan, saling menolong, dan lain sebagainya. - Bersifat teritorial
Suatu kelompok bersifat teritorial artinya komunitas sosial dilihat dari tempat asal anggotanya. Artinya komunitas sosial dapat juga disebut masyarakat setempat, karena mempunyai kesamaan tempat asal atau tempat tinggal. - Sifatnya ada dan nyata
Komunitas sosial ada dan dapat ditemui di kehidupan nyata. Hal ini berarti komunitas sosial harus dikenali dan diketahui oleh pihak lainnya, baik secara formal ataupun informal. - Adanya hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik menjadi suatu keharusan dalam komunitas sosial. Hubungan ini muncul karena dipengaruhi hasrat serta kemauan yang tinggi dari para anggotanya. - Faktor yang sama
Artinya anggota komunitas sosial mempunyai faktor yang serupa antar satu sama lain. Contohnya rasa senasib, kepentingan yang sama, ideologi serta pandangan politik yang serupa, dan lain sebagainya. - Adanya struktur, aturan serta pola perilaku
Tiap anggota komunitas sosial mempunyai status sosial tertentu, baik sederajat ataupun tidak. Status sosial tersebut kemudian membentuk struktur, yang dijalankan dengan berpedoman pada aturan, dan akhirnya memengaruhi pola perilaku anggotanya.
Baca juga: Reintegrasi Sosial: Pengertian, Tujuan dan Contohnya
Jenis komunitas sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, komunitas sosial bisa ditemui di lingkungan sekitar kita. Berikut beberapa jenis komunitas sosial:
- Komunitas religius
Komunitas ini terbentuk karena didasari oleh sumber ajaran agama. Anggotanya memeluk agama yang sama, dan kemudian membentuk komunitas sosial, untuk memperdalam ajaran agamanya.
- Komunitas ekonomi
Komunitas ini terbentuk karena anggotanya saling bekerja sama untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kondisi ekonomi. Kata lainnya aktivitas utama yang dilakukan dalam komunitas sosial ini berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi.
- Komunitas pedesaan
Pedesaan juga merupakan bentuk komunitas sosial. Karena masyarakat mempunyai tempat tinggal yang sama, dengan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya, yang mirip.
- Komunitas perkotaan
Perkotaan juga merupakan bentuk komunitas sosial, hampir sama seperti pedesaan. Hanya saja masyarakat perkotaan sifatnya lebih heterogen, karena berasal dari kedudukan sosial, kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya yang berbeda.
Baca juga: Ciri-Ciri dan Sumber Nilai Sosial
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.