Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enzim Ptialin: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi Enzim Ptialin
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Karbohidrat didapatkan dari makanan dan kemudian dipecah oleh enzim menjadi energi. Energi tersebut kemudian digunakan untuk bergerak dan berpikir.

Secara alami tubuh manusia memproduksi enzim yang memecah karbohidrat bernama enzim amilase. Salah satu jenis enzim amilase yang paling pertama memecah karbohidrat saat makan adalah enzim ptialin.

Enzim ptialin adalah enzim yang terdapat pada air liur, sehingga sering disebut dengan amilase saliva.

Catherine Peyrot dan Paul A.S. Brelin dalam Salivary Amylase: Digestion Metabolic Syndrome (2016) menyebutkan bahwa amilase saliva adalah enzim pemecah glukosa-polimer yang diproduksi oleh kelenjar ludah baik pada manusia, herbivora, dan juga omnivora.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pengertian, Prinsip Kerja dan Inhibitor Enzim

Fungsi enzim ptialin

Enzim ptialin dalam tubuh manusia memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

Fungsi utama enzim ptialin adalah memecah (hidrolisis) karbohidrat atau pati menjadi bentuk yang lebih sederhana. Richard J. Grand dalam jurnalCarbohydrate and Lactose Malabsorption (2004) Menyebutkan bahwa ptialin menyumbang sekitar 30 persen dari total hidrolisis karbohidrat oleh tubuh.

Ptialin memecah karbohidrat menjadi bentuk sederahana maltose. Maltose kemudian dipecah lagi di dalam lambung untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP atau glikogen. Sehingga tanpa kerja ptialin, tubuh akan kesulitan menyerap nutrisi dan mengubahnya menjadi energi.

Dilansir dari Healthfully, ptialin adalah enzim tubuh yang paling efisien untuk memecah pati dalam jangka waktu yang cepat. Inilah mengapa manusia disarankan untuk mengunyah makanan hingga lembut sebelum menelannya. Karena proses mengunyah mempercepat kerja ptialin.

Menurut Nagler RM dalam Ionizing Irradiation and the Salivary Gland Sequelae Biomed (1998) amilasi saliva (ptialin) merupakan indikator yang baik dari fungsi kelenjar ludah dan kesehatan umum individu.

Sehingga ptialin dalam air liur dapat digunakan untuk diagnosis penyakit termasuk tumor dan kanker. Kadar ptialin yang diproduksi kelenjar ludah cenderung bertambah ketika tubuh terserang sel kanker.

Hal tersebut dipercaya sebagai respon kekebalan tubuh. Lalu ketika tubuh menjalani terapi kanker, jumlah ptialin menurun dikarenakan kelenjar ludah yang sangat sensitif terhadap unsur radioaktif.

Selain mendeteksi kanker, kenaikan enzim ptialin juga mengindikasikan gangguan pada pankreas. Kadar enzim ptialin cenderung tinggi ketika organ pankreas mengalami kerusakan.

Baca juga: Soal UAS Biologi: Enzim

Enzim ptialin yang dinamakan amilase saliva merupakan indikator stressnya seseorang. Noriyasu Takai dan kawan-kawan dalam Effect of Psychological Stress on the Salivary Cortisol and Amylase Levels in Healthy Young Adults (2004) menyebutkan bahwa stress psikologis secara signifikan meningkatkan kadar amilasi sativa dengan cepat.

Ketika tubuh megalami stress, gangguan kecemasan, panik, maupun ketakutan, tubuh akan membuat lebih banyak enzim ptialin sebagai respon hormonal terhadap tekanan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Healthfully
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi