Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Otak Manusia Bisa Penuh?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/pch.vector
Iustrasi kapasitas otak manusia
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Manusia mampu mengingat kejadian yang pernah dialaminya. Otak manusia merekam seluruh kejadian itu dalam memorinya. Tak heran manusia dapat mengingat sebagian kejadian tersebut, walau ada sebagian lagi yang terlupakan.

Otak manusia sangatlah luar biasa. Otak dapat memerintahkan bagian tubuh lainnya untuk bekerja. Selain itu, otak juga membantu manusia dalam memahami berbagai bahasa, berpikir, dan mengingat segala sesuatu.

Otak manusia ternyata tidak akan penuh

Dilansir dari Scientific American, otak manusia terdiri atas satu miliar neuron. Tiap neuron membentuk sekitar seribu koneksi ke neuron lainnya. Diperkirakan ada lebih dari satu triliun koneksi di dalam otak kita.

Apabila tiap neuron hanya dapat menyimpan satu memori saja, suatu saat nanti otak manusia akan kehabisan ruang penyimpanan. Namun, ternyata neuron otak saling bergabung, sehingga membantu penyimpanan banyak memori dalam satu jangka waktu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Benarkah Air Kelapa Menetralkan Obat?

Para ilmuwan memperhitungkan jika otak manusia mempunyai kapasitas sekitar 2,5 petabyte atau setara dengan 1 juta gigabyte. Dengan kemampuan penyimpanan ingatan atau memori sebesar itu, manusia bisa terus mengingat kejadian yang membekas di otaknya.

Memori dalam otak manusia

Selama manusia hidup dan terus mencoba berpikir serta mengingat, otak akan terus bekerja untuk membentuk ingatan baru. Hal ini terus terjadi secara berulang dalam hidup manusia. Terkadang untuk bisa membentuk ingatan baru, otak harus mendorong keluar informasi lama.

Akibatnya manusia lupa akan suatu hal yang pernah terjadi sebelumnya. Agar bisa mengingat suatu informasi baru, informasi lama harus dikeluarkan atau dilupakan oleh manusia. Informasi baru ini kemudian disortir dan dikelompokkan berdasarkan informasi yang diperoleh.

Seperti dikutip dari situs Wired, seorang psikolog kognitif di University of Missouri, Nelson Cowan menjelaskan jika dalam jangka waktu panjang, ingatan manusia dikodekan dalam bentuk pola saraf atau neuron yang saling terhubung.

Otak manusia memiliki kemampuan untuk merajut pola saraf baru yang tidak terbatas. Jadi secara teoretis bisa dikatakan jumlah memori yang tersimpan di dalamnya menjadi tak terbatas juga. Hingga waktu yang tidak ditentukan, otak manusia tetap bisa menyimpan beragam memori dan tidak pernah penuh.

Baca juga: Apakah Manusia Bisa Hidup dengan 1 Ginjal?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi