Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sampah di Pasar Berserakan, Apa Akibatnya bagi Lingkungan ?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi sampah berserakan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Pasar merupakan pusat kegiatan jual-beli manusia yang menimbulkan banyak sampah. Pasar menghasilkan banyak sampah terutama sampah organik seperti sayur-sayuran, daging, ikan, dan juga sembako dan juga sampah anorganik seperti bungkus plastik.

Seringkali ditemukan banyak sampah berserakan di pasar. Sampah-sampah tersebut menumpuk dalam jumlah banyak dan menimbulkan banyak dampak buruk.

Ketika sampah di pasar berserakan, apa akibatnya bagi lingkungan?

Akibat sampah berserakan 

Berikut beberapa akibat jika sampah di pasar berserakan atau tidak dikelola dengan baik, yaitu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah berserakan membuat lingkungan menjadi kotor. Jika terus dibiarkan sampah kan menumpuk dan membuat lingkungan menjadi lebih kotor lagi.

Baca juga: Ketika Sampah di Pasar Berserakan, Apa Akibatnya bagi Orang-Orang?

Lantai pasar yang kotor cenderung licin karena sampah yang membusuk, membuat lingkunga tidak nyaman ditinggali. Sampah yang berserakan juga menyebabkan polusi karena mengotori tanah, air, juga udara.

Tanah yang tercemar oleh sampah pasar menjadi tidak subur, menyebabkan banyak tumbuhan mati. Adapun air yang tercemar sampah pasar yang membusuk akan mengandung banyak bakteri dan kontaminan sehingga tidak bisa dikonsumsi, baik oleh hewan maupun manusia.

Jika pencemaran tersebut terus dibiarkan, maka dapat menyebabkan kerusakan ekosistem di sekitar pasar. 

Sampah yang berserakan dan menumpuk akan membusuk dan menghasilkan zat beraroma tidak sedap bernama hidrogen sulfida (H2S). Semakin banyak sampah yang membusuk, maka akan semakin banyak gas H2S.

Selain bau, gas tersebut bisa menghilangkan nafsu makan. Jika terhirup dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, mual, batuk, infeksi (pada hidung, tenggorokan, dan saluran pernafasan bagian bawah), serta penimbunan cairan di paru-paru yang berakibat fatal.

Baca juga: Mengapa Pasar sangat Bau?

Sampah organik yang berserakan di pasar menarik kehadiran tikus, kecoa, lalat, hingga burung yang bisa menjadi media penularan penyakit.

Hewan tersebut hidup di sampah yang berserakan dan dengan bebas hinggap di makanan, membawa bakteri dan kuman penyebab penyakit.

Dilansir dari World Health Organization, lalat dapat menularkan penyakit seperti infeksi usus (disentri, diare, tifus, kolera, dan infeksi cacing), infeksi mata (trakoma dan konjungtivis epidemi), poliomyelitis, dan infeksi kulit seperti difteri.

Dikutipdari United States Environmental Protection Agency, kecoa dapat membawa bakteri yang pembawa penyakit seperti salmonella, staphylococcus, dan juga streptococcus. Bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti disentrim diare, demam tifoid, juga kolera.

Sampah yang berserakan jika dibiarkan menumpuk dapat menyimbat aliran air. Aliran air yang tersumbat membuat air tidak bisa mengalir dan menggenang di pasar. Hal tersebut bisa menimbulkan banjir ketika hujan turun.

Baca juga: Manfaat Segmentasi Pasar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi