KOMPAS.com - Hutan gundul umumnya disebabkan oleh aktivitas atau perilaku manusia yang tidak mencintai lingkungan. Aktivitas atau perilaku manusia ini tidak hanya merugikan sesamanya, tetapi juga makhluk hidup lainnya.
Menurut Izzatul Kamilia dan Nawiyanto dalam jurnal Kerusakan Hutan dan Munculnya Gerakan Konservasi di Lereng Gunung Lamongan, Klakah 1999-2013 (2015), hutan adalah sebuah kawasan luas yang ditumbuhi tanaman atau pohon.
Bagi manusia dan makhluk hidup lain, hutan berperan sangat penting. Salah satunya sebagai sumber oksigen dan menjadi habitat untuk beberapa satwa liar.
Penyebab hutan gundul
Melansir dari situs Pusat Krisis Kesehatan – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hutan gundul disebabkan oleh aktivitas penebangan liar. Biasanya aktivitas ini dilakukan untuk membuka lahan atau melakukan penjualan kayu secara ilegal.
Selain penebangan liar, hutan gundul juga disebabkan oleh faktor alam, yakni iklim dan cuaca. Musim kemarau yang disertai cuaca panas dan matahari terik bisa menimbulkan kebakaran hutan. Akibatnya hutan menjadi gundul.
Baca juga: Hutan Kota: Definisi, Manfaat, dan Bentuknya
Aktivitas manusia lainnya yang menjadi penyebab hutan gundul adalah kebutuhan yang terus meningkat dan berkembang tiap waktunya. Manusia membutuhkan kertas untuk belajar, bekerja, dan melakukan kegiatan lainnya.
Kertas yang kita gunakan selama ini berasal dari pohon. Bisa dikatakan jika tingginya tingkat kebutuhan manusia terhadap kertas juga menjadi penyebab hutan gundul.
Jika dirangkum, setidaknya ada tiga penyebab hutan gundul, yakni:
- Penebangan liar untuk membuka lahan atau menjual kayu secara ilegal.
- Faktor alam, seperti iklim dan cuaca yang dapat memicu kebakaran hutan.
- Tingginya kebutuhan manusia akan kertas.