Miniatur: Pengertian dan Jenis Bentuknya

KOMPAS.com – Pernahkah kamu melihat benda tiruan yang lebih kecil dari benda aslinya? Misalkan tiruan Monumen Nasional, tiruan landskap pegunungan, maupun tiruan suatu bangunan. Tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil atau sesuatu yang kecil disebut miniatur.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), miniatur adalah tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil dan sesuatu yang kecil.

Adapun menurut M. Susanto dalam bukunya Diksi Seni Rupa (2002), miniatur adalah maket, replika, prototype, dan model skala serta aneka ragam bentuk karya seni rupa yang dibuat dengan ukuran kecil.

Sehingga dapat dikatakan miniatur adalah tiruan tiga dimensi suatu benda dengan skala yang lebih kecil. Miniatur memberikan gambaran fisik suatu benda tanpa harus melihat bendanya secara langsung.

Baca juga: Contoh Seni Rupa Terapan

Jenis bentuk miniatur

Jenis bentuk miniatur dibagi menjadi dua, yaitu maket dan diorama. Brikut penjelasannya:

Menurut Sachari dan Trisnawati dalam Catatan Kuliah Kamus Desain (1998), maket adalah miniatur berskala yang dibuat dengan bahan yang mudah didapat seperti karton, tripleks, atau kayu balsa. Maket biasa digunakan di bidang arsitektur dengan tujuan memperjelas konsep kerja.

Misalnya seorang arsitek ingin merancang suatu gedung pencakar langit untuk dibangun. Maket dibuat persis seperti rancangan gedung tersebut namun dalam skala yang jauh lebih kecil.

Sehingga maket membantu arsitek untuk memberikan gambaran yang jelas akan apa yang akan dikerjakannya.

Contoh maket adalah miniatur rumah tinggal, hotel, gedung, sarana olahraga, peswat terbang, jembatan, dan berbagai keperluan rekayasa teknik sipil serta arsitektur.

Baca juga: Pengertian Bentuk Geometris dan Non-Geometris pada Seni Rupa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diorama adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami.

Diorama hampir mirip dengan maket, bedanya diorama menggambarkan suatu peristiwa, kejadian, ataupun karakter suatu tokoh. Menurut Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto dalam buku Media Pembelajaran (2013) diorama lebih hidup dibandingkan dengan maket.

Diorama dapat menggambarkan tentang suatu peristiwa sejarah, pemandangan alam, kegiatan manusia, ataupun seorang tokoh. Sehingga diorama sering kali dijumpai di museum untuk menggambarkan dengan lebih nyata tentang suatu sejarah.