Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Tujuan Pembuatan Batik?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO
Anggota komunitas Sanggar Batik Setapak berlatih membatik di Palbatu 2, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2012). Sanggar yang dikelola secara swadaya ini memiliki sekitar 20 anggota terdiri dari orang tua, remaja, dan anak-anak.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Batik merupakan kain khas Indonesia yang berkembang dari kesenian dan kebudayaan. Batik diakui UNESCO sebagai intangible heritage atau warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009.

Batik di Indonesia berkembang semenjak masa Hindu-Jawa Kerajaan Majapahit. Namun tahukah kamu apa tujuan pembuatan batik?

Menggunakan malam cair

Rizki utami dalam Ensiklopedia Batik dan Kain Hias Nusantara (2014) menyebutkan kata batik berasal dari Bahasa Jawa “amba” yang berarti kain dan “titik” yang berari memberi motif dengan menggunakan malam cair yang dititik-titik.

Istilah tersebut merujuk pada pembuatan batik tulis yang menggunakan malam cair untuk menorehkan motif pada kain batik. Batik Kerajaan Majapahit berkembang di Tulung Agung yang dipimpin oleh Adipati Kalang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, Adipati Kalang tidak mau tunduk kepada Majapahit sehingga ia tewas diserang Majapahit.

Baca juga: Contoh Upaya untuk Mengenalkan Batik Indonesia ke Dunia Internasional

Amanah Agustin dalam jurnal Sejarah dan Motif Batik di Indonesia (2014) menyebutkan bahwa setelah Adipati Kalang meninggal, ahli batik dari Tulung Agung dibawa ke Keraton Majapahit dan disuruh mengajarkan batik kepada kawula Majapahit.

Khusus bagi kaum bangsawan

Sejak saat itu batik dibuat di dalam keraton dan dijadikan seni rahasia istana. Tujuan pembuatan batik adalah kesenian yang diperuntukan bagi kaum bangsawan di keraton.

Dilansir dari situs resmi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, membatik adalah salah satu kegiatan putri bangsawan di dalam keraton untuk mendidik rasa, estetika, kesabaran, dan juga ketekunan.

Pada masa itu batik hanya digunakan oleh kalangan bangsawan di dalam keraton. Namun, seiring berjalannya waktu raja memperbolehkan para pengikutnya membatik di rumah mereka yang berada di luar keraton.

Sejak saat itulah batik tersentuh oleh rakyat, menjadikannya kesenian milik rakyat. Karena keindahan kainnya, batik menjadi pakaian yang paling digemari oleh rakyat Jawa. Tidak hanya untuk digunakan sendiri, para wanita juga membantik untuk kemudian di jual kepada orang lain.

Sehingga masuknya batik ke masyarakat luas turut serta menggerakkan roda perekonomian rakyat. Hingga modern ini pembuatan batik memiliki banyak tujuan, misalnya melestarikan budaya, bahan sandang dan produk fashion, mata pencaharian, dan juga tujuan wisata.

Baca juga: Alat, Bahan, dan Teknik-Teknik Pembuatan Batik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi