Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megaloblatta Longipennis, Kecoa Terbesar di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
pinterest.com /s3.amazonaws.com
Megaloblatta Longipennis, kecoa terbesar di dunia
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Kecoa adalah serangga dengan sayap dan kulit berwarna coklat yang sangat sering ditemukan di temukiman manusia.

Dilansir dari BBC, menurut ahli entomologi di Californian State University bernama Richard Kaae, kecoa adalah serangga nomor satu yang ditakuti manusia.

Coba hitung berapa orang disekitarmu yang takut terhadap kecoa, ataukah kamu salah satunya? Kecoa kecil yang terbang menuju arah kita saja sudah sangat menakutkan. Namun, bagaimana dengan kecoa berukuran besar?

Megaloblatta longipennis

Ada sekitar 3.500 spesies kecoa yang tersebar di seluruh dunia. Dikutip dari New York Stage Integrated Pest Management, Megaloblatta longipennis adalah spesies kecoa bersayap terbesar di dunia yang sayapnya dapat tumbuh hingga panjang 3,8 inci atau sekitar sentimeter yang jika direntangkan mencapai ukuran 20 sentimeter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megaloblatta longipennis terbesar yang pernah ditemukan adalah kecoa betina yang kini diawetkan oleh seorang kolektor di Jepang.

Baca juga: Kenapa Hewan Punya Ekor?

Disadur dari Guinness World Records, kecoa tersebut berukuran panjang 9,7 sentimeter, lebar 4,5 sentimeter, dan lebar sayap 20 sentimeter.

Sebagai perbandingan, kecoa jerman yang sering terlihat di pemukiman Indonesia adalah saudara datu keluarga dengan Megaloblatta longipennis yaitu family Blattellidae. Dan kecoa jerman hanya memiliki panjang hanya sekitar satu hingga satu setengah sentimeter saja.

Megalobatta longipennis berasal dari Peru, Ekuador, dan juga Panama. Seperti kecoa pada umumnya, Megaloblatta longipennis juga termasuk serangga yang tangguh.

Dilansir dari Holistic Pest Solutions, kecoa memiliki kerangka luar yang kuat dan fleksibel, sehingga dapat menahan beban hingga 900 kali berat tubuhnya.

Dengan tubuh besarnya, Megaloblatta longipennis dapat berjalan juga terbang dengan cepat yaitu sekitar tiga mil per jam.

Kecoa ini juga dapat bertahan hidup tanpa kepala, 100 kali lebih tahan radiasi dibanding manusia, dan juga berkembang biak tanpa adanya jantan dengan metode partogenesis (jenis reproduksi aseksual).

Baca juga: Hak terhadap Hewan Peliharaan dan Contohnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi