KOMPAS.com – Istilah ritel merupakan istilah yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah itu ritel?
Istilah ritel berasal dari Bahasa Prancins “ritellier” yang berarti memecah. Hal ini merujuk pada ritel yang menjual barang secara eceran.
Menurut Barry Berman dan Joel E. Evans dalam buku Retail Management A Strategy Approach (2007) retailing adalah aktivitas bisnis yang merupakan tahapan akhir proses pendistribusian barang mencakup penjualan barang dan jasa pada konsumen yang digunakan untuk keperluan pribadi, keluarga, atau rumah tangga dan retailing.
Pengertian ritel
Sehingga pengertian ritel adalah kegiatan ekonomi yang mendistribusikan barang dalam jumlah besar untuk dijual dalam jumlah kecil atau eceran pada konsumen tingkat akhir.
Bisnis ritel memiliki peran penting terhadap perekonomian nasional karena banyak menyerap tenaga kerja dan menjadi penghubung antara produsen dan konsumen.
Baca juga: Manfaat Segmentasi Pasar
Salah satu peran pentingnya adalah membantu meningkatkan standard hidup masyarakat. Apa maksud dari pernyataan tersebut?
Produk yang dijual oleh ritel bergantung pada apa yang dibeli oleh masyarakat. Emmi Ambarwati dalam Modul Paket Keahlian Pemasaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (2016) menyebutkan bahwa dalam promosinya, ritel menjelaskan informasi tentang suatu produk dan meningkatkan keinginan pelanggan untuk membeli. Hal tersebut meningkatkan penjualan produk, sekaligus standar hidup masyarakat.
Fungsi ritel
Beberapa fungsi ritel, yaitu:
- Menyediakan berbagai jenis produk
- Memecah jumlah barang
- Menyimpan persediaan
- Menyediakan jasa
- Meningkatkan nilai priduk dan jasa
- Memudahkan konsumen untuk emdapat barang yang diinginkan
Baca juga: Riset Pasar: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Jenis-jenis ritel
Michael Levy dan kawan-kawan dalam buku Retailing Management (2009) menjelaskan bahwa jenis-jenis ritel bergantung kepada empat elemen yaitu tipe barang dagangan, variasi barang, jasa yang ditawarkan, dan harga menjadi empat jenis ritel. Berikut penjelasannya:
- Ritel produk makanan adalah ritel yang sebagian besar menjual produk makanan dan bahan makanan. Contohnya supermarket, minimarket, dan toko konvinien.
- Ritel produk umum merupkaan ritel yang menjual produk yang umum digunakan masyarakat. Contoh ritel produk umum adalah department store, toko khusus, toko diskon, factory outlet, dan drugstore.
- Ritel non-toko yaitu ritel yang tidak memiliki toko untuk memajang produk dagangannya, melainkan langsung menggunakan gudang penyimpanan. Contohnya adalah aplikasi jual-beli online, mesin penjual otomatis, menjual langsung dengan mendatangi calon pelanggan, dan penjualan melalui televisi.
- Ritel mandiri adalah ritel yang dimiliki individu dan biasanya hanya memiliki satu unit.
- Ritel berantai yakni ritel yang dimiliki beberapa orang dan biasanya memiliki lebih dari satu unit.
- Waralaba merupakan ritel yang dimiliki dengan cara melakukan kontrak dengan suatu merek dagang. Ritel tersebut kemudian bisa berusaha dengan menjual produk merek dagang yang bersangkutan.
- Ritel jasa adalah ritel yang menawarkan jasa sebagai produknya. Contohnya tempat les, tempat cukur rambut, tempat penitipan anak, dan juga pusat kebugaran.
Baca juga: Manfaat Pasar Keuangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.