Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis, Ciri-Ciri, Dampak, dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi pengertian sistem ekonomi kapitalis
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sistem ekonomi kapitalis memandang bahwa manusia menjadi pemilik satu-satunya terhadap harta yang diusahakan. Kata lainnya, tidak ada hak orang lain atas harta tersebut.

Dalam bidang ekonomi, sistem ekonomi kapitalis memberi kebebasan penuh kepada tiap orang untuk melakukan kegiatan ekonomi, yakni produksi, distribusi, serta konsumsi.

Apa itu sistem ekonomi kapitalis?

Pengertian sistem ekonomi kapitalis

Menurut Agustiati dalam jurnal Sistem Ekonomi Kapitalisme (2009), sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang mana alat produksi, distribusi, serta pemanfaatannya dimiliki secara privat, yakni individu atau swasta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemikiran Adam Smith sangat berperan besar dalam menciptakan kapitalisme. Lewat bukunya yang berjudul ‘The Welth of Nation’, Adam Smith menjelaskan konsep laissez faire serta prinsip the invisible hand.

Baca juga: Contoh Jenis Kegiatan Ekonomi beserta Lapangan Pekerjaan, Hasil, dan Penyebaran Barang

Kedua hal inilah yang menjadi kerangka dasar pembentukan teori sistem ekonomi kapitalis, yang di dalamnya memuat nilai barang dan jasa, struktur harga, harga konsumsi, serta harga penentuan produksi.

Perekonomian kapitalis menjamin 3 kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan memiliki harta secara individual atau perseorangan, kebebasan untuk melalukan kegiatan ekonomi, serta kebebasan bersaing atau berkompetisi.

Sistem ekonomi kapitalis memang sangat mendukung adanya kebebasan, tidak hanya dari segi hak milik, melainkan juga dalam kegiatan ekonomi serta kompetisi yang sifatnya bebas.

Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis

Dikutip dari jurnal Sistem Ekonomi Kapitalisme (2021) karya Ahmad Mahdi Bunayya, berikut ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis:

Hak milik perseorangan menjadi hal penting dalam sistem ekonomi kapitalis. Dalam perekonomian ini, tidak ada hak milik yang berfungsi sosial atau yang dapat digunakan secara bersama oleh masyarakat luas.

Ciri lain dari sistem ekonomi kapitalis adalah kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi, seperti mendirikan usaha dan mencari keuntungan sebesar mungkin. Dalam kapitalisme, negara tidak boleh ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi.

Baca juga: Bidang Kajian Ekonomi Mikro

Selain bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi, kapitalisme juga mendukung adanya persaingan atau kompetisi di antara pelaku usaha. Persaingan bebas memungkinkan pengusaha untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin, selama kegiatan usahanya bersifat legal.

Adam Smith mempercayai bahwa kemakmuran hidup seseorang tergantung pada rasa cinta terhadap diri sendiri. Sehingga sikap mementingkan diri sendiri menjadi bagian atau ciri dari sistem ekonomi kapitalis.

Pemerintah memberi kebebasan kepada pemodal untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Selain itu, pemerintah bertugas untuk membuat peraturan mengenai pembayaran pajak. Dalam sistem ekonomi kapitalis, individu atau perseorangan sangat berperan besar dibanding negara.

Dampak sistem ekonomi kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis memiliki dua dampak, yakni positif dan negatif. Berikut penjelasannya:

Dampak positif sistem ekonomi kapitalis

Melansir dari situs Investopedia, sistem ekonomi kapitalis membawa dampak positif berupa peningkatan inovasi serta kemakmuran masyarakat.

Baca juga: Contoh Kegiatan Ekonomi berdasarkan Bidang Usahanya

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pemerintah memberi kebebasan bagi para pemodal untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian, masyarakat bebas membentuk kegiatan usaha, serta dapat memunculkan banyak inovasi kreatif.

Kemakmuran masyarakat juga meningkat, karena harta yang diusahakan atau dihasilkan akan menjadi hak milik perseorangan atau individual.

Dampak negatif sistem ekonomi kapitalis

Walaupun memiliki dampak positif, sistem ekonomi kapitalis juga memiliki sejumlah dampak negatif, yakni timbulnya kesenjangan sosial serta sikap individualisme yang tinggi.

Kesenjangan sosial bisa terjadi karena hanya masyarakat yang memiliki modal dan mampu mengembangkan kegiatan usahanya, yang akan hidup makmur. Terlebih lagi dengan adanya persaingan atau kompetisi bebas.

Tingginya sikap individualisme juga menjadi dampak negatif sistem ekonomi kapitalis. Sikap individualisme muncul karena dalam sistem perekonomian ini ada persaingan bebas, sehingga antara individu yang satu dengan yang lain akan berusaha saling menjatuhkan.

Baca juga: Penemuan Telepon dan Dampak di Bidang Ekonomi

Contoh sistem ekonomi kapitalis

Banyaknya supermarket atau swalayan yang berkembang pesat dibanding pasar tradisional di Indonesia, merupakan contoh sistem ekonomi kapitalis.

Supermarket atau swalayan besar lebih cepat berkembang karena memberi kenyamanan bagi para pengunjungnya. Misalnya sistem keamanan yang lebih terjaga, serta kondisi ruangan yang tidak panas serta tidak perlu berdesakan.

Contoh lainnya adalah eksploitasi sumber daya alam di Papua oleh Freeport. Eksploitasi ini dilakukan untuk memenuhi kepentingan individu atau pihak tertentu. Akibatnya hal ini sangat merugikan masyarakat Indonesia, khususnya Papua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Investopedia
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi