Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Toleransi dalam Keberagaman Bangsa Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi toleransi
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Hananta Wisnu Hermawan, Guru SDN Brebeg 02, Cilacap, Jawa Tengah

 

KOMPAS.com - Toleransi secara bahasa berarti tenggang rasa. Bisa diartikan dengan menahan diri atau sabar.

Selain itu, toleransi juga bisa diartikan dengan bersikap lapang dada terhadap orang yang memiliki pendapat berbeda. 

Sedangkan secara istilah, toleransi artinya menghargai, menghormati, menyampaikan pendapat, kepercayaan, pandangan terhadap sesama manusia yang pada dasarnya bertentangan dengan diri sendiri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toleransi bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari. Terutama dalam beraktivitas dan dan berinteraksi sesama manusia.

Dengan bersabar dan menahan diri serta menghargai orang lain, maka konflik atau perbedaan bisa dicegah atau tidak akan terjadi.

Dengan begitu toleransi memiliki peranan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Toleransi di Indonesia

Di Indonesia toleransi menjadi penting. Ini karena bangsa Indonesia memiliki cukup banyak suku, ras, dan agama.

Perbedaan tersebut tentu memberi pembawaan bagi setiap individu di negeri tercinta ini. 

Namun perbedaan tersebut juga bukan menjadi kendala dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca juga: Toleransi dalam Keberagaman

Karena para bapak bangsa dan pahlawan sudah banyak memberi contoh tentang budaya toleransi. 

Contoh nyata adalah pada masa mempertahankan kemerdekaan semua pasukan yang berasal dari berbagai elemen pejuang, laskar, dan masyarakat bahu membahu dalam mempertahankan kemerdekaan. 

Dalam perjuangan diplomasi pun presiden pertama Indonesia  Soekarno selalu berunding dengan berbagai tokoh dalam kabinet pemerintahannya, yang tentu berasal dari banyak suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. 

Bentuk-Bentuk Toleransi

Masyarakat Indonesia tanpa mereka sadari telah melakukan sikap bertoleransi dalam aktivitas kegiatan sehari-hari. Baik itu di rumah, di sekolah dan di masyarakat.

Berbagai bentuk aktivitas tersebut di antaranya:

Menghormati hak dan kewajiban umat beragama

Kita sama-sama mengetahui bahwa di Indonesia ada beberap agama dan kepercayaan yang diakui oleh negara.

Acapkali perbedaan agama dan kepercayaan itu menjadi bahan perdebatan dan pemecah persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu sikap yang harus dimiliki adalah saling menghormati antarumat beragama. 

Contoh dalam kehidupan sekolah adalah setiap siswa diberi kesempatan untuk berdoa susuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing saat memulai dan mengakhiri pembelajaran.

Baca juga: Tujuan dan Manfaat Toleransi

Membantu sesama dalam kehidupan bermasyarakat

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Artinya saling membutuhkan satu sama lain.

Oleh karena itu manusia yang bertoleransi adalah manusia yang membantu manusia lain baik saat dibutuhkan maupun ketika tidak dibutuhkan. 

Contohnya adalah saat melihat ada musibah bencana alam, maka kita secara sigap membantu dengan memberi donasi atau memberi bahan makanan bagi yang terkena musibah.

Ramah dengan tetangga

Orang yang paling dekat dengan pintu rumah kita adalah tetangga. Walaupun tetangga kita berbeda suku, ras agama maupun pekerjaan, apabila kita baik dengan tetangga, maka tetangga akan baik dengan kita.

Menghargai perbedaan pendapat 

Dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat, acapkali kita berbeda pendapat dengan orang lain.

Maka agar tidak terjadi perpecahan sikap kita adalah menghargai pendapat orang lain. Karena bisa jadi pendapat orang lain itu benar daripada pendapat kita. 

Baca juga: Pelaksanaan Sikap Toleransi

Mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan masalah

Musyawarah adalah cara terbaik dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Dengan musyawarah semua pendapat akan didengar dan dibicarakan oleh peserta musyawarah. Serta akan diputuskan hasil yang terbaik bagi semua orang.

Tidak memandang rendah suku atau budaya lain serta tidak memandang tinggi suku dan budaya sendiri

Dalam hal budaya, tidak ada istilah budaya satu lebih tinggi dari budaya lain. Maka sikap-sikap memandang rendah suku lain dan memandang tinggi suku dan budaya sendiri harus sebisa mungkin dihindari. 

Hal ini selaras dengan semboyan bangsa Indonesia yakni Bhineka Tungga Ika yang artinya berbeda-beda tetap satu jua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi