Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bulan Oktober Disepakati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Abdul Rahmat
Siswa SDN 011 Balikpapan Tengah
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Abdul Rahmat, Guru SDN 011 Balikpapan Tengah, Balikpapan, Kalimantan Timur

 

KOMPAS.com - Dipilihnya bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia bukan tanpa alasan.

Pada Bulan Oktober terjadi sebuah peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, yaitu peristiwa Sumpah Pemuda. 

Para pemuda yang pada saat itu berasal dari berbagai daerah, tentu sulit jika harus berkomunikasi dengan yang lain dengan keunikan bahasa daerah masing-masing.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, mereka perlu satu bahasa yang dapat memperlancar komunikasi.

Dalam Kongres Pemuda II, para pemuda dari berbagai daerah merumuskan kesepakatan yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Isi Sumpah Pemuda yakni:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. 
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. 
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Baca juga: Dampak Sumpah Pemuda

Dapat kita perhatikan, salah satu isi dari Sumpah Pemuda ialah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Poin terakhir dalam Sumpah Pemuda inilah yang menjadi alasan kuat mengapa bulan bahasa dan sastra Indonesia jatuh pada Bulan Oktober.

Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia secara rutin diselenggarakan pada bulan Oktober sejak tahun 1980 juga sebagai bentuk peringatan hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan ini rutin dilakukan untuk melestarikan bahasa Indonesia yang telah disepakati oleh pendiri bangsa sebagai bahasa pemersatu. 

Berbagai kegiatan digelar mulai dari ajang karya, berekspresi, perlombaan dan peningkatan kualitas berbahasa Indonesia.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak mulai dari siswa, mahasiswa, guru, dosen, masyarakat umum hingga orang asing yang berada di luar negeri.

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat setidaknya 718 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan pemetaan dari 1991 hingga 2019.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Bahasa Indonesia menjadi pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia menjadi media penyampaian pengetahuan dan informasi baik yang berasal dari kearifan lokal, atau peradaban asing.

Sebagai bangsa Indonesia, sudah menjadi tugas kita memastikan kelestarian bahasa Indonesia. Caranya, dengan membiasakan penggunaan bahasa yang baik dan benar, hingga penyuluhan bahasa dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.    

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi