KOMPAS.com - Perilaku membuang sampah sembarangan termasuk hidup tidak selaras dengan alam. Karena adanya ketidakharmonisan hubungan antara manusia dengan alam.
Dalam buku Karakter Pancasila (2012) karya Zaim Uchrowi dituliskan jika hidup selaras dengan alam berarti memiliki kehidupan dan hubungan yang harmonis dengan alam. Artinya manusia dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya.
Berbeda dengan hidup tidak selaras dengan alam. Manusia sering melakukan kegiatan atau aktivitas yang sifatnya merusak alam. Sehingga hubungannya tidak harmonis dengan alam.
Perilaku tidak selaras dengan alam
Seperti yang dijelaskan di atas, perilaku membuang sampah sembarangan termasuk hidup tidak selaras dengan alam.
Manusia melakukan kegiatan, yakni membuang sampah sembarangan, yang disadari atau tidak, kegiatan tersebut dapat merusak alam.
Baca juga: Dampak Membuang Sampah Elektronik Sembarangan
Menurut Putu Sabda Jayendra dan Ida Bagus Arya Lawa Manuaba dalam buku Mongah: Belajar Nilai Hidup dari Manusia Pakis (2020), hidup tidak selaras dengan alam akan menimbulkan kekacauan serta kerugian bagi umat manusia.
Dalam hal ini, perilaku membuang sampah sembarangan sangat merugikan manusia. Contohnya bencana banjir, selokan dan air sungai meluap karena tumpukan sampah, lingkungan menjadi kotor dan tidak sehat, serta munculnya sarang penyakit.
Apakah perilaku membuang sampah di sungai dapat dikatakan hidup tidak selaras dengan alam?Ya tentu saja. Perilaku membuang sampah di sungai juga termasuk hidup tidak selaras dengan alam. Pertama, karena manusia hanya mementingkan dirinya sendiri.
Membuang sampah di sungai menjadi pilihan utama karena tidak perlu mengolah limbah dan sangat mudah dilakukan.
Kedua, perilaku ini juga mencerminkan sikap manusia yang tidak menghormati dan menghargai alam beserta makhluk hidup lain di dalam maupun sekitar sungai.
Baca juga: Alasan Orang-Orang yang Membuang Sampah Sembarangan Sudah Mengambil Hak Orang Lain
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.