Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Membuang Sampah Sembarangan di Sungai

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Sejumlah anak bermain di Kali Gendong, Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (14/3/2017). Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah sembarangan mengakibatkan sampah plastik dari rumah tangga nyaris menyerupai daratan tersebut menumpuk di sepanjang Kali Gendong.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Sungai yang penuh dengan sampah menjadi salah satu masalah perkotaan yang paling umum.

Bagaimana dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan jika perilaku membuang sampah sembarangan di sungai dilakukan secara terus-menerus?

Dampak membuang sampah sembarangan

Membuang sampah sembarangan di sungai memberikan dampak buruk yang serius. Berikut dampak buruk yang terjadi pada kesehatan manusia dan lingkungan jika perilaku membuang sampah sembarangan ke sungai tidak dihentikan:

Berkurangnya ketersediaan air bersih

Dilansir dari National Geographic, dari keseluruhan air bersih di dunia hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan seluruh umat manusia. Salah satu dari satu persen tersebut adalah sungai. Sehingga jika sungai tercemar sampah, ketersediaan air bersih juga berkurang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Membuang Sampah yang Benar

Sungai menjadi kotor dan bau

Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai menjadikan air sungai kotor dan bau. Mengutip dari Compound Interest, penguraian awal zat organik sampah yang lambat dan konsumsi oleh mikroorganisma mengjasilkan serangkaian senyawa kimia yang berbau tidak sedap.

Misalnya hidrogen sulfida yang berbau seperti telur busuk, amina, putresin, dan kadaverin yang menghasilkan baud aging busuk, trimethylamine yang menghasilkan bau ikan busuk, asam propanoat yang menghasilkan bau tengik, asam butanoat yang menghasilkan bau seperti muntah, dan masih banyak lagi.

Penumpukan sampah di dasar sungai

Membuang sampah sembarangan di sungai dapat membuat penumpukan sampah di dasar sungai.

Sampah yang menumpuk kemudian menghambat sedimen dan benda-benda lainnya dalam aliran sungai. Menciptakan tumpukan sampah juga lumpur yang membuat sungai menjadi dangkal.

Semakin banyak sampah yang di buang ke dasar sungai, maka akan semakin tinggi tumpukan sampah di dasar sungai. Akibatnya akan semakin dangkal juga kedalaman sungai tersebut.

Baca juga: Apakah Perilaku Membuang Sampah Sembarangan Termasuk Hidup Tidak Selaras dengan Alam?

Banjir

Pendangkalan air sungai akibat penumpukan sampah, akan membuat volume tampungan air sungai berkurang. Ketika hujan besar atau ada kiriman air, sungai tidak mampu menyediakan volume yang cukup untuk air mengalir.

Selain berkurangnya volume sungai, sampah juga membuat aliran sungai mampet. Akibatnya, air akan meluap dari sungai dan menciptakan banjir. Semakin deras hujan yang turun, maka semakin besar banjir yang terjadi.

Banjir saja sudah menyebabkan kerugian jiwa maupun harta. Namun, banjir yang besar dapat memicu terjadinya longsor terutama di daerah bantaran sungai. Longsor yang terjadi akan semakin memperparah dampak buruk banjir.

Menurunnya kadar oksigen dalam air

Pembusukan sampah dilakukan oleh mikroorganisme aerob (menggunakan udara untuk hidup). Menyadur dari Water Pollution, ketika terlalu banyak sampah biodegradable masuk ke dalam air, jumlah mikroorganisme meningkat dan menggunakan oksigen yang tersedia.

Akibatnya, kadar oksigen dalam air akan menurun. Sampah anorganik juga menahan turbulensi sehingga menurunkan kadar oksigen. Sampah dalam sungai juga membuat ar keruh, sehingga sinar matahari tidak masuk ke dalam air.

Baca juga: Contoh Kegiatan untuk Memanfaatkan Sampah

Hal tersebut membuat tumbuhan air tidak dapat berfotosintesis. Sehingga kadar oksigen dalam sungai semakin berkurang. Akibatnya, banyak tumbuhan dan hewan air yang mati. 

Menjadi sumber penyakit

Sungai yang tercemar sampah merupakan tempat berkembangnya bakteri penyebar penyakit. Jika air tercemar tersebut dikonsumsi, bakteri akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit.

Dilansir dari World Health Organization, air yang tercemar dapat menularkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus, dan polio. Adapun air minum yang menyebabkan penyakit diare, diperkirakan bertanggung jawab atas kematian 485 ribu orang setiap tahunnya.

Selain menjadi tempat bakteri, sampah juga melepaskan berbagai senyawa toksik ke sungai. Senyawa berbahaya tersebut tidak hanya membunuh tumbuhan dan hewan air, melainkan juga dapat meracuni manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi