Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Singapura Tidak Masuk G20

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Reuters/POOL
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi berbincang disela-sela sesi foto KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/ Erin Schaff/rwa.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Singapura tidak masuk G20 karena dipengaruhi dua faktor, yakni angka Produk Domestik Bruto (PDB) serta jumlah populasi masyarakat Singapura.

Apa itu G20?

Menurut Khasan Ashari dalam buku Kamus Hubungan Internasional dan Diplomasi (2020), G20 merupakan singkatan dari Group of 20. G20 adalah forum internasional yang pada awal pembentukannya ditujukan untuk menanggapi krisis ekonomi global di akhir 1990-an.

Sesuai namanya, G20 beranggotakan 19 negara dan satu organisasi regional, yakni UE (Uni Eropa).

Negara-negara yang tergabung dalam G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Saudi Arabia, serta Turki.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan pertama G20 diberlangsungkan di Berlin, pada 15 sampai 16 Desember 1999. Setelah itu, pertemuan rutin dilakukan setiap tahunnya.

Baca juga: Alasan ASEAN Ditetapkan sebagai Kawasan Bebas Nuklir

Alasan Singapura tidak masuk G20

Dilansir dari situs G20 (G20.org), anggota yang tergabung dalam G20 menyumbang lebih dari 80 persen PDB (Produk Domestik Bruto), 75 persen perdagangan internasional, serta 60 persen populasi dunia.

Hal ini berarti ada tiga faktor utama mengapa sebuah negara bisa tergabung dalam G20, yakni nilai PDB, angka perdagangan internasional, dan juga populasi masyarakatnya.

Singapura termasuk negara maju, sehingga sudah tidak diragukan lagi pendapatan negara ini dalam hal perdagangan internasional.

Walaupun memiliki luas wilayah terkecil di antara negara-negara ASEAN, Singapura memiliki nilai komoditas ekspor yang cukup besar. Beberapa komoditas ekspor yang terkenal ialah peralatan elektronik, logam mulia, mesin, dan timah.

Baca juga: Tujuan ASEAN COST

Kenapa Singapura tidak masuk G20?

Begini penjelasannya:

Jika dibandingkan dengan Indonesia, Singapura punya nilai PDB yang lebih rendah. Indonesia memiliki nilai PDB sekitar 1.058 triliun USD (US Dollar). Sedangkan Singapura punya PDB sekitar 340 miliar USD.

Nilai PDB menjadi salah satu tolok ukur perekonomian suatu negara. Dalam jurnal Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005-2011 (2011) karya Ike Nofiatin, PDB digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara.

Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan nilai produksi barang dan jasa oleh faktor produksi milik warga negara serta negara asing dalam satu tahun.

Apabila dibandingkan dengan Indonesia, Singapura pada 2020 punya jumlah populasi sebesar 5,686 juta. Sementara jumlah populasi masyarakat Indonesia mencapai 273,5 juta.

Padahal populasi masyarakat juga menjadi salah satu faktor penentu negara yang tergabung dalam G20.

Kesimpulannya, nilai PDB Singapura yang masih cukup rendah, serta populasi masyarakat Singapura yang sedikit, menjadi alasan utama kenapa Singapura tidak masuk G20.

Baca juga: Peran Indonesia Pada KTT 1 ASEAN di Bali 1976

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: G20
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi