KOMPAS.com - Proses asimilasi ditandai dengan berkurangnya perbedaan dalam masyarakat. Karena ada upaya untuk mengurangi, bahkan menghilangkan perbedaan antarindividu atau kelompok.
Asimilasi merupakan salah satu bentuk proses sosial yang terjadi di masyarakat. Asimilasi melibatkan kelompok masyarakat mayoritas serta kelompok masyarakat minoritas.
Apa itu asimilasi?
Pengertian asimilasi
Dikutip dari Buku Ajar Sosial dan Budaya Dasar (2015) karya Armen, asimilasi adalah proses sosial yang timbul dari kelompok masyarakat dengan kebudayaan berbeda yang saling berinteraksi dalam waktu lama, sehingga masing-masing kelompok berubah untuk menyesuaikan diri.
Dalam proses asimilasi, kebudayaan kelompok mayoritas dan minoritas akan bergabung menjadi kebudayaan campuran. Tiap unsur kebudayaan tersebut saling menyesuaikan satu sama lain, sehingga perlahan berubah menjadi satu.
Baca juga: Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi Beserta Contohnya
Proses asimilasi
Menurut Rhoni Rodin dalam buku Informasi dalam Konteks Sosial Budaya (2020), proses asimilasi adalah proses meleburnya dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
Proses asimilasi dapat terbentuk apabila memenuhi tiga syarat berikut:
- Ada sejumlah kelompok dengan kebudayaan berbeda.
- Terjalinnya interaksi dan pergaulan antarindividu atau kelompok secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
- Kebudayan tiap kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
Sederhananya, proses asimilasi terjadi saat ada dua kebudayaan lebih saling berinteraksi hingga akhirnya melebur membentuk kebudayaan campuran atau kebudayaan baru. Proses ini ditandai dengan berkurangnya perbedaan dalam masyarakat.
Proses asimilasi tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Antarkebudayaan harus saling berinteraksi secara terus menerus untuk waktu yang lama.
Faktor pendukung terjadinya proses asimilasiSetidaknya ada empat faktor pendukung terjadinya proses asimilasi. Berikut penjelasannya yang melansir dari buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar: Bermuatan General Education (2020) karya Teuku Muttaqin Mansur, dkk:
- Toleransi
Adalah sikap saling menerima dan memberi dalam kelompok masyarakat. Agar proses asimilasi lancar, tiap kelompok masyarakat harus saling bertoleransi. - Kemanfaatan timbal balik
Artinya tiap kelompok masyarakat saling memberi manfaat secara timbal balik atau bergantian. - Simpati
Adalah sikap dan pemahaman untuk saling menghargai serta memperlakukan kelompok lain dengan baik. - Perkawinan
Faktor perkawinan merupakan faktor pendukung terjadinya asimilasi. Ketika dua kebudayaan berbeda saling berbaur lewat perkawinan, pada saat itulah proses asimilasi terjadi.
Baca juga: Bentuk Akulturasi India dan Indonesia di Bidang Pemerintahan
Faktor penghambat terjadinya proses asimilasiAda tiga faktor penghambat terjadinya proses asimilasi, yakni:
- Kurang pengetahuan terhadap budaya terkait, baik budaya pendatang maupun budaya asli.
- Memiliki ketakutan pada kebudayaan yang dihadapi.
- Punya sikap ego dan superioritas (menganggap budayanya lebih unggul atau baik) terhadap kebudayaan lain.