Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Inti Bumi Lebih Panas dari Matahari?

Baca di App
Lihat Foto
Rost9/SHUTTERSTOCK
Ilustrasi lapisan Bumi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Inti bumi memiliki suhu panas yang hampir setara dengan suhu permukaan Matahari. Diperkirakan suhunya mencapai 6.000º Celcius.

Melansir dari situs Scientific American, inti bumi sangat panas karena dipengaruhi proses pembentukan planet yang memakan waktu cukup lama. Panas inti bumi juga disebabkan oleh gesekan material inti bumi yang sifatnya padat, serta karena pengaruh unsur radioaktif.

Walau suhu inti bumi mencapai ribuan derajat celcius, apa benar inti bumi jauh lebih panas dari matahari?

Suhu inti bumi hanya setara dengan suhu permukaan Matahari

Dikutip dari situs Science Daily, bagian permukaan Matahari memiliki suhu sekitar 6.000º Celcius, atau lebih tepatnya 5.778 Kelvin (5.504º Celcius). Sedangkan pada bagian intinya, suhu panas Matahari bisa mencapai 15 juta derajat Celcius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini berarti suhu inti Bumi hanya setara dengan suhu permukaan Matahari saja. Atau kata lainnya, inti Bumi sangat tidak mungkin lebih panas dibanding Matahari.

Baca juga: Mengapa Warna Merah pada Pelangi Selalu Terletak Paling Atas?

Karena suhu inti Matahari dan bagian lainnya bisa mencapai jutaan derajat Celcius, berbeda dengan suhu inti Bumi yang rata-rata hanya mencapai ribuan derajat Celcius.

Menurut Riza Miftah Muharram dalam buku Tata Surya (2019), energi panas yang dihasilkan Matahari berasal dari proses fusi nuklir, yakni saat hidrogen diubah menjadi helium. Proses inilah yang menyebabkan suhu inti Matahari bisa mencapai 15 juta derajat Celcius.

Bagaimana cara para peneliti mengukur suhu inti Bumi?

Dalam situs Live Science dijelaskan bahwa para peneliti mengukur suhu inti bumi dengan melakukan serangkaian percobaan di laboratorium.

Sebuah tim ilmuwan mengukur titik lebur besi dengan tingkat presisi (ketepatan) yang tinggi di laboratorium. Dari hasil pengukuran tersebut, kemudian para peneliti menghitung kisaran suhu di batas inti dalam serta bagian luar Bumi.

Namun, hasil pengukuran tersebut dianggap kurang tepat, karena hasil perbedaan suhu yang cukup membingungkan. Hingga akhirnya digunakanlah teknik sinar-X yang memungkinkan pengukuran suhu lebih cepat dan tepat.

Baca juga: Moonbow: Saat Pelangi Muncul di Malam Hari

Teknik ini memanfaatkan difraksi (distribusi kembali dalam ruang intensitas gelombang sebagai akibat kehadiran obyek atau benda) yang terjadi ketika sinar-X atau bentuk cahaya lainnya menabrak benda, kemudian membelok di bagian sekitarnya.

Dengan memanfaatkan difraksi dari teknik sinar-X ini, para ilmuwan bisa menemukan dan mengamati ‘tanda’ pemanasan yang menunjukkan hasil perkiraan suhu inti Bumi yang jauh lebih tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi