Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bule Tidak Bisa Jongkok?

Baca di App
Komentar Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi jongkok
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Jongkok adalah suatu posisi badan yang sangat umum dilakukan di Indonesia dan sebagian besar negara Asia. Orang-orang berjongkok di mana saja ketika sedang menunggu, nongkrong, ataupun menggunakan toilet. Namun, benarkah bule tidak bisa jongkok?

Sebagian besar bule, rata-rata orang Eropa dan Amerika tidak bisa jongkok dengan benar. Orang Indonesia bisa berjongkok dalam waktu yang lama. Saat terlalu lama berdiri, kita bahkan berjongkok untuk beristirahat.

Namun, jongkok bukanlah hal yang mudah bagi beberapa orang barat (bule). Kebanyakan orang bule kesulitan untuk jongkok, ada yang mengangkat tumitnya, ada yang merasakan sakit di pergelangan kaki bagian belakang, ada yang kesulitan menurunkan pinggulnya lebih rendah dari lutut, dan ada juga yang tidak bisa menjaga keseimbangannya saat jongkok.

Baca juga: Benarkah Adolf Hitler Memiliki Gangguan Kentut?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak terbiasa jongkok

Kenapa bule tidak bisa jongkok? Jawabannya adalah karena mereka tidak biasa berjongkok. Dilansir dari Healthline, jongkok membutuhkan mobilitas yang signifikan di beberapa sendi dan otot, yaitu lutut pergelangan kaki, dan juga tulang belakang.

Salah satu otot yang bertanggung jawab adalah tendon achilles. Tendon achilles ada di begian belakang kaki, kamu bisa merasakannya sebagai otot besar di belakang pergelangan yang menghubungkan telapak kaki dengan tungkai kaki.

Mengutip dari Squat University, tubuh menyesuaikan tendon achilles ke titik setel tertentu sehingga memiliki kekuatan yang disebut tingkat toleransi beban.

Tendon achilles yang tidak fleksibel, akan menyulitkan seseorang untuk jongkok. Jongkok memberikan beban besar kepada tendon achilles.

Seseorang dengan tendon achilles yang tidak fleksibel atau memendek akan merasakan sakit jika memaksa melakukan jongkos.

Selain tendon Achilles, sendi-sendi bagian bawah tubuh seperti lutut, pergelangan kaki, dan tulang punggung bagian bawah harus fleksibel untuk melakukan jongkok.

Baca juga: Benarkah Air Kelapa Menetralkan Obat?

Terbiasa menggunakan toilet duduk

Ketidakfleksibelan bagian-bagian tubuh tersebut bisa terjadi karena kebiasaan. Salah satunya adalah cara menggunakan toilet. Kebanyakan orang barat menggunakan toilet duduk untuk buang air. Kebiasaan buang air sembari duduk membuat banyak orang barat tidak bisa jongkok.

Padahal, menurut Sikirov D. dalam jurnal Comparison of Straining During Defecation in Three Positions; Results and Implication for Human Health (2003), anak-anak dari setiap peradaban secara otomatis belajar jongkok untuk buang air besar karena tubuh manusia berfungsi dengan postur alami ini.

Sehingga, bule bukannya tidak bisa jongkok. Tubuh manusia secara alami memungkinkan kita untuk berjongkok dengan leluasa. Namun, kebiasaan untuk tidak berjongkoklah yang membuat bagian tubuh mereka tidak terbiasa untuk berjongkok.

Namun, tidak semua bule tidak bisa berjongkok. Menyadur dari BBC, sekitar dua pertiga populasi dunia menggunakan toilet dengan berjongkok. Menggunakan toilet dengan berjongkok juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh daripada buang air besar sambil duduk.

Baca juga: Benarkah Paus Beluga Bisa Berbicara Bahasa Manusia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi