Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus ada Proses Pembusukan?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi pembusukan
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Pembusukan merupaka proses teurainya zat organik oleh jamur dan mikroba. Buah-buahan, makanan, hewan mati dan tubuh manusia, semua akan mengalami proses pembusukan.

Namun, pernahkah kamu bertanya mengapa harus ada proses pembusukan? Pembusukan kerap kali memilikui kesan negatif karena dianggap menjijikan dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Apalagi jika menyangkut pembusukan tubuh manusia yang kerap kali dicap mengerikan. Namun, pembusukan merupakan suatu proses alamiah yang sangat penting bagi kehidupan.

Siklus karbon

Tubuh makhluk hidup tersusun dari mengonsumsi karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga molekul tersebut, memiliki komponen dasar berupa karbon. Dan jika jumlah karbon di bumi tidak pernah berkurang ataupun bertambah, artinya ada yang dinamakan siklus karbon.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari BBC, proses pembusukan atau dekomposisi adalah pemecahan organisme mati, urin, feses menjadi senyawa karbon yang sederhana untuk kemudian dikembalikan ke lingkungan.

Baca juga: Dampak Jika Sisa Makanan Dibiarkan Terjemur di Bawah Sinar Matahari

Karbon tersebut kemudian akan digunakan lagi oleh makhluk hidup yang baru. Itulah yang disebut dengan siklus karbon.

Sederhananya kita mengonsumsi karbon atau bahkan tubuh kita tersusun dari karbon yang dulunya pernah menyusun makhluk hidup lain. Mungkin sedikit bagian dari karbon tubuh kita dulunya pernah merupakan karbon pembentuk tubuh seekor dinosaurus.

Tanpa adanya pembusukan yang melepaskan karbon dari organisme mati, karbon akan terus berkurang. Akibatnya akan semakin berkurang bahan baku untuk kelahiran organisme baru.

Sehingga, proses pembusukan memainkan peran kunci dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem di bumi.

Mencegah penumpukan organisme mati

Satu lagi alasan mengapa harus ada proses pembusukan adalah untuk mencegah penumpukan organisme mati. Proses pembusukan secara perlahan akan mendekomposisi zat organik melalui bakteri, dan mikroorganisme lainnya hingga zat tersebut terurai secara sempurna.

Tanpa adanya proses pembusukan, organisme mati tidak akan terurai, menumpuk, dan memenuhi bumi. Mnegutip dari Trees for Life, hutan gugur beriklim sedang saja menghasilkan sampah daun lebih dari tiga ton per hektar setiap tahunnya.

Baca juga: Alasan Terjadinya Pembusukan Sampah Sisa Makanan di Lubang Biopori

Sedangkan luas hutan dunia adalah sekitar 4,07 juta hektar. Bayangkan berapa banyak daun mati yang akan menumpuk jika tidak adanya proses pembusukan.

Selain daun mati, tubuh hewan mati, tubuh manusia, kotoran hewan dan manusia, serta urinnya akan berada di bumi tanpa terurai.

Tanpa adanya proses pembusukan, semua sisa zat organik tersebut akan memenuhi bumi, menempati sebagian besar lahan, dan tumpukan tersebut akan terus bertambah hingga memenuhi bumi. Dengan organisme mati akan terurai dan menyediakan nutrisi bagi organisme baru yang lahir ke bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi