Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Dibalik Bentuk Tetesan Air Hujan yang Bulat

Baca di App
Lihat Foto
Dok. SHUTTERSTOCK
Ilustrasi hujan.
|
Editor: Silmi Nurul Utami


KOMPAS.com – Hujan merupakan fenomena alam yang kerap terjadi. Namun, pernahkah kamu memperhatikan bentuk tetesan hujan? Jika diperhatikan, tetesan air hujan berbentuk bulat seperti bola. Tahukah kamu mengapa tetes-tetes hujan berbentuk bola?

Tetes-tetes hujan berbentuk bola karena adanya tegangan permukaan air. Jika selama ini kita membayangkan tetes air hujan mirip seperti tetes air mata, maka kita telah salah. Tetesan air hujan tidak berbentuk seperti setetes air mata karena adanya tekanan permukaan.

Tetesan hujan terbentuk di awan dan memiliki bentuk tiga dimensi yang paling stabil di alam yaitu bola. Bentuk bola dari tetes-tetes hujan terjadi karena adanya tegangan permukaan air.

Tetes air hujan terbentuk dari ikatan hidrogen yang lemah antar molekul-molekul pembentuk air. Dilansir dari NASA Global Precipitation Measurement , tegangan permukaan bagi tetes air bagaikan kulit yang membuat molekul air saling menempel dan membentuk bola.

Baca juga: Kenapa Babi Jalannya Menunduk?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetesan hujan maupun yang besar atau yang kecil, awalnya berbentuk seperti bola. Namun, saat tetesan hujan mulai jatuh dari awan ke bumi, tetes-tetes tersebut kehilangan bentuk bolanya. Dilansir dari U.S. Geological Survey , tetesen hujan kecil dengan jari-jari kurang dari satu millimeter akan tetap berbentuk bola.


Sedangkan, tetes-tetes hujan dengan jari-jari yang lebih besar akan terdistorsi karena adanya aliran udara di bagian bawahnya. Aliran udara menekan tetesan air hujan dari bawah, dan membuatnya menjadi bentuk yang cembung di atas dan datar di bawah.

Tekanan dari aliran udara tersebut akan membesar seiring dengan jatuhnya air hujan. Tekanan aliran udara yang lebih besar daripada tekanan permukaan tetes-tetes hujan akan menyebabkan tetesan hujan yang besar terpecah, menjadi tetes-tetes hujan yang lebih kecil.

Baca juga: Mengapa Harus ada Proses Pembusukan?

Tetes-tetes hujan yang lebih kecil kemudian akan kembali membentuk bola. Hal ini dikarenakan luas permukaan yang kecil meminimalkan tekanan aliran udara. Sehingga, tekanan permukaan tetes air lebih besar daripada tekanan udara tetes hujan.

Hal tersebut membuat tetes-tetes hujan yang kecil tetap berbentuk bola sampai akhirnya jatuh ke tanah atau bertabrakan dengan tetesan hujan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi