KOMPAS.com - Model komunikasi Lasswell bersifat linier atau satu arah. Karena menekankan pada pesan atau informasi yang dikirim oleh komunikator, tanpa adanya umpan balik dari komunikan.
Dalam penerapannya, model komunikasi Lasswell sering digunakan dalam konteks komunikasi massa, seperti koran, majalah, televisi, radio, dan lain-lain.
Menurut Yasir dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pendekatan Kritis dan Komprehensif (2020), model komunikasi Lasswell mendapat kritikan karena lebih memperlihatkan kehadiran komunikator, dan pesan dengan tujuan tertentu.
Kritikan lain yang muncul terhadap model komunikasi ini adalah pengabaian umpan balik, serta penekanan terhadap pengaruh dan perubahan khalayak yang hanya berorientasi pada keinginan orang yang berkomunikasi.
Baca juga: Model Komunikasi Lasswell: Konsep dan Karakteristiknya
Kelebihan dan kekurangan model komunikasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya yang mengutip dari buku Dasar-dasar Komunikasi (2021) karya Suci R. Mar’ Ih Koesomowidjojo:
Kelebihan model komunikasi Lasswell:- Berfokus pada komunikasi verbal yang berlangsung satu arah.
- Berfokus pada tujuan komunikasi sebagai hasil proses dari pesan yang disampaikan. Artinya model komunikasi Lasswell lebih menekankan pada tujuan komunikasinya.
- Model komunikasi Lasswell berhasil melepaskan diri dari pengaruh komunikasi yang saat itu didominasi media periklanan.
- Sederhana dan mudah diterapkan. Dibanding model lainnya, model komunikasi Lasswell lebih mudah diterapkan dan bentuknya lebih sederhana.
- Hanya berfokus pada komunikasi satu arah. Karena dalam model komunikasi ini, komunikan atau penerima pesan digambarkan tidak memberi umpan balik (feedback) kepada komunikator.
- Tidak disebutkan bentuk timbal balik dari hasil komunikasinya.
- Tidak semua komunikasi mendapat umpan balik yang lancar.
- Model komunikasi Lasswell terlalu menitikberatkan pada penyebarluasan informasi lewat media massa.