KOMPAS.com – Keramik merupakan kerajinan bahan lunak yang terbuat dari tanah liat. Pewarna pada kerajinan keramik yang terbuat dari campuran kuarsa kapur dan oksida pewarna besi atau tembaga disebut dengan glasir.
Apakah sebenarnya glasir itu? Menurut Glen C. Nelson dalam buku berjudul Ceramics A Potter’s Handbook (1986), glasir adalah cairan sustensi butiran mineral kecil yang diterapkan dengan cara penuangan, pengkuasa, pencelupan, penyemprotan pada permukaan keramik.
Nelson kemudian menjelaskan bahwa setelah glasir diterapkan dan kering. Maka, keramik akan dibakar hingga kandungan di dalamnya memeleh dan membentuk lapisan kaca pada keramik.
Dilansir dari Visual Arts Cork, glasir juga digunakan untuk mewarnai keramik menggunakan berbagai pigmen warna berbasis mineral. Keramik yang dilapisi glasir selain indah, juga menjadi lebih tahan air.
Baca juga: Kerajinan Keramik: Pengertian dan Teknik Pembuatannya
Bahan pembuatan glasir
Berikut adalah bahan-bahan glasir yang digunakan untuk mewarnai keramik:
KuarsaKuarsa atau silika merupakan bahan utama pembuatan glasir. Silika memiliki bentuk kristal yang kemudian akan membentuk lapisan kaca pada keramik. Selain silika, dapat juga digunakan boraks, titania, dan fosfat.
AluminaAlumina madalah bahan pengeras atau pengental yang dapat meningkatkan viskositas glasir. Menurut Y. M. V. Hartono dalam buku Bahan Mentah untuk Pembuatan Keramik (1983), bahan pengental yang biasa digunakan adalah kaolin, hematit, dan juga okside krom.
FluxFlux atau bahan pelebur adalah bahan yang bertujuan menurunkan suhu lebur glasir akan lebih mudah melekat pada keramik. Contoh flux adalah timbal oksida, timbal oksida, kapur, feldspar, dan dolomit.
Baca juga: Arti Kode H, HB, dan 2B pada Pensil
Bahan perwarnaBahan terakhir dari glasir adalah bahan pewarna. Bahan pewarna tidak hanya mewarnai glasir, namun juga berfungsi sebagai flux dan alumina. Contoh bahan pewarna glasir adalah hematit, oksida kobalt, oksida tembaha, nikel, dan timah putih.
Teknik pewarnaan glasir
Ada banyak teknik pewarnaan keramik menggunakan glasir. Glasir merupakan cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, namun juga lapisan tipis kaca yang berkilauan.
Layaknya cat, glasir bisa dibubuhkan pada keramik engan cara mencelupkan, menuangkan, menyemprotkan, memercikan, menyikat, dan juga dilukis selayaknya lukisan.
Ada dua jenis pewarnaan glasir pada keramik berdasarkan pembakarannya, yaitu pembakaran langsung dan tidak langsung.
Pembakaran langsungPembakaran langsung adalah teknik pewarnaan keramik dengan cara membubuhkan glasir pada keramik mentah sebelum dibakar. Setelah diglasir, barulah keramik dibakar seperti biasa hingga glasir menghasilkan warna dan juga lapisan kaca.
Baca juga: Teknik Kerajinan Bahan Lunak
Pembakaran tidak langsungPembakaran tidak langsung adalah teknik pewarnaan dan pembakaran keramik secara bertahap. Menurut Nurhadi Rangkuti, dkk dalam Buku Panduan Analisis Keramik (2008) keramik dibakar terlebih dahulu sampai setengah matang, barulah pengglasiran dilakukan.
Setelah dibubuhkan glasir, keramik kemudian didiamkan agar glasir kering. Barulah, keramik dibakar kembali hingga keramik dan glasir matang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.