Oleh: Ranem, Guru SMPN 1 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
KOMPAS.com - Dalam drama, peristiwa sengaja dimunculkan. Para tokoh memerankan adegan yang berlangsung sealami mungkin.
Percakapan antartokoh direkayasa sedemikian rupa, sehingga penonton atau pembaca dapat menikmati peristiwa tersebut dan menjadi terhibur.
Di bawah ini adalah salah satu peristiwa dalam sebuah drama:
Laki-laki tua itu memalingkan wajahnya. Tak terasa bulir-bulir air bening mengalir di pipinya yang keriput. Dikedip-kedipkan matanya menahan supaya air yang mengalir tak bertambah deras. Ditahannya tangannya untuk tidak mengelap wajahnya. Ditengadahkan wajahnya membelakangi putranya yang sedang mengerang kesakitan. Kedua laki-laki itu saling menahan perasaan masing-masing.
Peristiwa yang digambarkan pada kutipan di atas banyak kita baca di buku cerita. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang kita menemukan peristiwa seperti dalam teks tersebut.
Hal-hal yang berkaitan dengan blocking, penempatan dekorasi dan latar terdapat dalam unsur drama yang disebut pentas atau pementasan.
Pementasan drama yang baik berasal dari teks yang baik pula. Teks drama terdiri dari berbagai unsur.
Baca juga: Persiapan dan Kelengkapan Pementasan Drama
Unsur-unsur drama
Peristiwa yang dinarasikan dapat diubah menjadi adegan oleh para tokoh dengan disertai dialog.
Drama adalah teks yang menggambarkan adegan para tokoh dalam kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku yang dipentaskan.
Banyak istilah yang merujuk pada pengertian drama seperti sandiwara, lakon, tonil, sendratari, dan tablo. Ciri utama drama adalah berupa cerita (berbentuk dialog) dan bertujuan untuk dipentaskan.
Sebelum dinikmati penonton, cerita tersebut dituangkan dalam sebuah teks yang disebut teks drama atau naskah drama atau skenario.
Dari naskah tersebut para tokoh mempelajari lakuan yang harus dibawakan dengan dialog yang harus diucapkan.
Unsur drama terbangun atas:
AlurAlur merupakan rangkaian peristiwa dan masalah yang akan menggerakkan jalannya cerita. Tataran alur secara umum terdiri dari pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, dan penyelesaian.
Baca juga: Contoh Naskah Drama Tentang Pendidikan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan karakter para tokoh. Tokoh harus dapat mengaktualisasikan isi naskah di atas panggung. Tokoh-tokoh ini didukung setting/latar peristiwa dan aspek lain yang akan menampilkan isi cerita dan amanat yang hendak disampaikan.
Tokoh secara umum dibedakan atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Dari segi perwatakan, dalam memerankan perannya, tokoh dibedakan menjadi empat, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis, dan tokoh serba bisa.
- Tokoh berkembang merupakan tokoh yang mengalami perkembangan nasib dan karakter selama pertunjukan drama. Biasanya tokoh ini dari bernasib kurang beruntung menjadi beruntung setelah melakukan berbagai perjuangan.
- Tokoh pembantu lebih cenderung diperbantukan untuk mendukung tokoh utama.
- Tokoh statis merupakan tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter selama pertunjukan.
- Tokoh serba bisa adalah tokoh dapat berperan sebagai tokoh lain. Biasanya tokoh ini melakukan penyamaran dalam cerita yang ditampilkan.
Dialog merupakan percakapan antartokoh. Dialog terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Tokoh atau orang yang memerankan
- Wawancang yaitu dialog atau percakapan
- Kramagung yaitu pertunjukan perilaku atau tindakan yan dilakukan tokoh.
Baca juga: Naskah Drama Pendek Penerapan Sikap Toleransi dalam Hidup Sehari-Hari
LatarLatar atau setting merupakan keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana. Penjelasan latar drama dinyatakan dalam bentuk pementasan yang disebut dengan kramagung. Latar juga terlihat pada tata panggung dan tata cahaya.
BahasaBahasa merupakan media komunikasi antartokoh yang menggambarkan watak tokoh. Melalui penggunaan bahasa, penonton dapat mengetahui watak tokoh. Unsur lain dalam pementasan antara lain panggung, kostum, pencahayaan, dan tata suara.
Tanggapan pementasan drama
Drama yang dipentaskan dapat menimbulkan berbagai tanggapan oleh penonton. Melalui pementasan penonton akan terbantu imajinasinya dalam memahami jalannya cerita yang semuanya telah divisualisasikan oleh sutradara.
Kesan yang ditimbulkan dapat beragam bergantung pada pemahaman penonton dan pengalaman masing-masing.
Tanggapan yang baik terhadap pementasan drama tidak hanya sekadar setuju atau tidak setuju dengan tindakan tokoh, namun alasan yang logis dan meyakinkan dengan bahasa yang santun akan lebih penting untuk diterimanya sebuah tanggapan.
Baca juga: Perbedaan Drama dan Teater
Struktur dan kaidah kebahasaan teks drama
Struktur teks drama terdiri atas prolog, dialog dan epilog. Dalam dialog terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi.
Kaidah kebahasaan yang sering muncul dalam teks drama antara lain kalimat langsung, kata ganti, kata tidak baku, kosa kata percakapan, konjungsi temporal, kata kerja, kata sifat, kalimat seru, kalimat perintah, dan kalimat tanya.
Menulis teks drama
Teknik menulis drama dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Menulis teks drama berdasarkan cerita yang sudah ada, misalnya cerpen atau novel
- Menulis teks drama dengan orisinalitas ide atau berdasarkan ide sendiri.
Secara umum langkah-langkah menulis teks drama diawali dengan:
- Menentukan topik
- Menentukan tokoh yang terlibat dalam cerita beserta karakternya
- Membuat kerangka alur yang menarik dan tidak mudah ditebak
- Mengembangkan kerangka ke dalam dialog-dialog dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya.
Baca juga: Contoh Teks Drama Beserta Strukturnya
Pementasan drama
Kesempurnaan naskah drama apabila telah dipentaskan. Langkah-langkah pementasan drama adalah pembedahan naskah, membaca keseluruhan naskah, pemilihan peran, pendalaman peran, pengaturan teknis pentas, latihan keseluruhan, gladi resik, dan pementasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.