Oleh: Elmi Yuniarti, Guru SMPN 2 Juhar, Karo, Sumatera Utara
KOMPAS.com - Belajar tentang pluralitas di Indonesia artinya belajar mengenai kemajemukan masyarakat yang terdiri dari beragam suku bangsa, agama, ras, pekerjaan, dan lainnya.
Plural berasal dari bahasa Inggris yang artinya jamak, sedangkan pluraritas berarti kemajemukan.
Tak hanya beragam agama dan kepercayaan, Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat.
Kondisi sosial dan geografi Indonesia juga mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat.
Selain istilah pluralitas kita juga menemukan istilah lain yang berhubungan dengan keberagaman yaitu multikutural.
Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak dan kultur yang artinya kebudayaan. Masyarakat multikultur merupakan masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan.
Baca juga: Contoh Penerapan Sikap Pluralisme
Berikut beberapa keberagaman yang ada di Indonesia, yaitu:
Keberagaman Agama
Terdapat beberapa agama dan aliran kepercayaan yang diakui di Indonesia, sehingga menjadi hal yang lumrah jika melihat upacara keagamaan yang berbeda-beda.
Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Berikut penjelasannya:
Agama HinduAgama Hindu adalah agama yang tertua di Indonesia. Agama Hindu masuk ke Nusantara sekitar awal abad ke-4. Masuknya Hindu ditandai dengan berdirinya kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak Hindu.
Agama Hindu meyakini banyak sekali dewa. Begitu juga dengan hari-hari keagaman. Ada Hari Raya Nyepi, Hari Raya Galungan, dan Hari Raya Saraswati. Kitab suci Hindu adalah Weda. Sementara tempat ibadahnya adalah Pura.
Agama Hindu yang ada di Indonesia agak sedikit berbeda dari tanah asal kelahiran Hindu yakni India. Di Indonesia, agama Hindu bercampur dengan keyakinan animisme dan dinamisme yang telah ada sebelumnya.
Saat ini, agama Hindu masih menjadi keyakinan mayoritas di Bali.
Agama BuddhaPerkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera merupakan salah satu pusat studi agama Buddha terbesar di Asia Tenggara.
Hari raya agama Buddha, yaitu Hari Raya Waisyak biasanya dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan untuk memperingati tiga peristiwa penting, yakni:
- Lahirnya Pangeran Siddharta
- Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha
- Wafatnya Buddha Gautama
Kitab suci umat Buddha adalah Tripitaka. Sementara tempat ibadahnya yakni Wihara, Stupa, Pagoda, dan Candi.
Agama IslamAgama Islam adalah agama yang dengan jumlah penganut paling banyak di Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, 87,2 persen penduduk Indonesia beragama Islam.
Agama Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad ke-13. Islam dibawa oleh para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat (India).
Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahunnya seperti hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah dan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam beribadah di masjid dan mengamalkan Al-Quran sebagai kitab sucinya.
Baca juga: Pluralisme: Definisi dan Dampaknya
Agama KatolikAgama Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa Spanyol.
Salah satu tujuan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik yang dimulai di Kepulauan Maluku pada tahun 1534.
Antara tahun 1546 dan 1547 pelopor misionaris Kristen Fransiskus Xaverius mengunjungi Maluku dan membaptis ribuan penduduk setempat.
Umat Katolik merayakan Hari Raya Natal setiap 25 Desember. Selain itu, umat Protestan juga merayakan Paskah dan Kenaikan Yesus Kristus
Mereka memiliki kitab suci Injil dan beribadah di Gereja.
Baca juga: Keberagaman Suku Bangsa di Indonesia
Agama Kristen ProtestanKristen Protestan memiliki dasar ajaran yang sama dengan Katolik baik dari kitab suci, tempat ibadah, maupun hari raya.
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda sekitar abad ke-16.
Mulai abad ke-20, Kristen berkembang sangat pesat yang ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia seperti Papua Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.
Baca juga: Manfaat Keberagaman Kegiatan Ekonomi
Agama KonghucuKonghucu disebarkan oleh Konfusius, seorang filsuf China, 500 tahun sebelum masehi.
Konghucu atau Konfusianisme sampai di Nusantara sekitar abad ke-16, seiring dengan kedatangan pelayar, pedagang, dan perantau dari China.
Kita dapat menemukan Klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia. Hari Raya Umat Konghucu yakni Imlek. Kitab sucinya Shishu Wujing.
Lihat Foto
Suku Bugis di Sulawesi, keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia.
Perbedaan suku bangsa
Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnis atau suku bangsa. Kelompok Suku terbesar di Indonesia adalah Jawa, Sunda, Melayu, dan Madura.
Berbagai suku bangsa di Indonesia hidup berdampingan dan bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara.
Baca juga: Contoh Keberagaman di Rumah dan Cara Menyikapinya
Perbedaan pekerjaan
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pekerjaan terbagi menjadi dua, yakni:
Pekerjaan sektor formalPekerjaan sektor formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha baik pemerintah atau swasta. Contohnya seperti pegawai BUMN, pegawai bank, pegawai pemerintahan, guru, dan lain sebagainya.
Pekerjaan sektor non formalPekerjaan sektor non fomal merupakan pekerjaan yang dilakukan secara mandiri tidak tergantung pada pihak lain. Contohnya, petani, pedagang, montir, dan lainnya.
Baca juga: Keberagaman: Pengertian dan Faktor Penyebab
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.