Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhesi dan Kohesi: Pengertian dan Hubungan antara Keduanya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI
Ilustrasi gaya adhesi dan kohesi pada molekul air
|
Editor: Silmi Nurul Utami


KOMPAS.com – Ketika mempelajari tentang fluida, terutama fluida statis ada yang dinamakan dengan adhesi dan kohesi. Apakah sebenarnya gaya adesi dan kohesei itu, serta apa perbedaan di anatara keduanya? Simaklah penjelasan berikut!

Pengertian adhesi dan kohesi

Menurut J. Anthony von Fraunhofer dalam jurnal berjudul Adhesion and Cohesion (2012), adhesi adalah gaya tarik-menarik antar spesies molekul yang berbeda, sedangkan kohesi adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis.

Gaya kohesi terjadi pada molekul sejenis, misalnya gaya tarik-menarik antara molekul air yang berada dalam suatu wadah. Sederhanya, kohesi dapat dikatakan sebagai molekul air yang tertarik pada molekul air lainnya.

Adapun gaya adhesi terjadi pada dua jenis molekul yang berbeda, misalnya air yang membasahi segala macam benda. Sederhananya, adhesi dapat dikatakan sebagai molekul air yang tertarik pada molekul zat lain.

Baca juga: Apa itu Fluida Statis?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh gaya kohesi dan adhesi

Contoh gaya kohesi dalam kehidupan sehari-hari bisa kita perhatikan pada tetesan air. Tetesan air memiliki bentuk bulat yang tertarik ke bawah karena gravitasi. Mengapa bentuk air tidak kotak, tidak hanya datar, atau tidak dalam bentuk lainnya?

Jawabannya adalah karena gaya kohesi antar molekul air. Dilansir dari U.S. Geological Survey, gaya kohesi atau tarik-menarik antar molekul air menyebabkan tegangan permukaan membentuk tetesan air menjadi bulat seolah-olah terbungkus oleh sesuatu.

Untuk melihat contoh gaya adhesi, cobalah untuk mencelupkan sebuah kaca ke dalam air. Ketika diangkat dari air, air akan menempel pada permukaan kaca dan kaca menjadi basah.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, hal tersebut terjadi karena gaya adhesi antar molekul air dan kaca lebih besar dibanding gaya kohesi antar molekul air. Sehingga, air menempel pada permukaan kaca.

Baca juga: Alasan Dibalik Bentuk Tetesan Air Hujan yang Bulat

Meniskus cekung dan cembung


Perbedaan kekuatan antar gaya adhesi dan kohesi juga dapat mengakibatkan meniscus cekung dan cembung. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, meniskus adalah kelengkungan permukaan cairan di dalam wadah.

Misalnya air dalam suatu tabung reaksi. Jika gaya kohesinya lebih besar daripada gaya adhesinya, maka air akan menghindari kontak dengan permukaan tabung reaksi. Sehingga, terjadilah meniskus cembung (permukaan air terlihat menggembung).

Adapun jika gaya adhesinya yang lebih kuat daripada aya kohesinya, maka air akan tertarik ke dinding tabung reaksi. Sehingga, menyebabkan meniskus cekung (permukaan air terlihat cekung seperti lembah).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi