Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organ Pencernaan pada Burung

Baca di App
Lihat Foto
bio.libretexts.org
Organ pencernaan pada burung
|
Editor: Silmi Nurul Utami


KOMPAS.com – Burung atau aves memiliki organ pencernaan yang sesuai dengan makanannya. Organ tubuh pada burung yang bekerja untuk mendigesti makanan secara mekanik adalah gizzard atau ampela.

Sistem pencernaan pada burung berbeda dengan hewan lainnya karena burung tidak memiliki gigi. Sehingga, organ pencernaannya dirancang untuk bisa mencerna makanan walau tidak dikunyah dahulu oleh gigi.

Untuk memahami organ pencernaan burung, mari kita mulai dari paruh. Dilansir dari The Royal Society for the Protection of Birds, burung tidak memiliki rahang dan gigi bertulang untuk makan karena terlalu berat saat terbang.

Sebagai gantinya, mereka memiliki paruh yang terbuat dari keratin (bahan yang sama dengan pembentuk kuku manusia). Paruh digunakan untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.

Baca juga: Paruh Burung: Bentuk dan Fungsinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulut

Makanan yang masuk ke mulut memulai proses pencernaan pada aves atau burung. Makanan yang masuk akan ditangkap oleh faring dan dibasahi oleh kelenjar ludah. Burung juga memiliki lidah yang bisa mengecap rasa seperti rasa manis, pahit, dan juga asin.

Faring kemudian mendorong makanan yang telah basah ke dalam kerongkongan. Dalam mulut makanan belum dicerna karena air liur dalam mulut tidak mengandung enzim aktif.

Esofagus

Esophagus atau kerongkongan adalah organ pencernaan burung berupa tabung panjang dan berotot. Otot tersebut berfungsi melakukan gerak peristaltik yang mendorong makanan lebih dalam ke kerongkongan.

Esophagus burung memiliki bagian membesar seperti kantong dan disebut dengan crop atau ingluvies, atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai tembolok.

Saat menemukan makanan, burung biasanya menelan sebanyak mungkin makanan sebelum datang predator. Hal tersebut bukan berarti burung mencerna makanan dengan cepat, namun ia menyimpannya dulu dalam tembolok.

Baca juga: Sistem Pernafasan Pada Burung

Menurut Siswanto dalam Diktat Fisioloi Veteriner II: Pencernaan (2017), tembolok memungkinkan unggas untuk menelan makanan lebih banyak dari yang bisa dicernanya dan menyimpannya selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Ketika burung merasa kenyang, lubang tembolok akan tertutup. Namun, jika burung memerlukan makanan, lubang akan terbuka dan makanan didorong ke lambung.

Lambung

Lambung atau perut burung merupakan organ pencernaan yang terbagi menjadi dua, yaitu proventrikulus dan ventrikulus.

Proventrikulus

Makanan dari tembolok akan masuk ke perut pertama atau proventrikulus. Proventrikulus akan mensekresikan cairan lambung yang asam dan mengandung pepsin untuk mencerna makanan.

Ventrikulus

Makanan kemudian masuk ke ventrikulus atau gizzard, atau yang lebih dikenal sebagai ampela. Dalam ampela inilah, proses pencernaan makanan burung secara mekanis terjadi.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Salah Satu Organ Sistem Pencernaan Tidak Berfungsi?

Menurut D. E. Turk dalam jurnal The Anatomy of the Avian Digestive Tract as Related to Feed Utilization (1982), ampela memiliki otot-otot melingkar yang besar dan kuat, otot-otot tersebut berkontraksi secara berirama dengan kecepatan sekitar tiga kontraksi per menit.

Kontraksi otot menggiling makanan secara mekanis, mencampurnya dengan enzim-enzim pencernaan, dan mengunyah makanan menggantikan fungsi gigi.

Dilansir dari Lumen Learning, beberapa burung kerap menelan batu dan pasir yang disimpan di ampela untuk membantu proses penggilingan makanan.

Usus halus

Makanan yang telah hancur kemudian di kiring ke usus halus. Usus halus adalah organ pencernaan burung yang berfungsi untuk menyerap nutrisi. Kerja usus halus pada burung hampir sama dengan kerja usus halus pada manusia dan mamalia lainnya.

Usus besar

Setelah usus halus, organ pencernaan burung yang bekerja selanjutnya adalah usus besar. Usus besar menyerap air dan elektrolit, seperti pada usus besar manusia.

Bedanya, burung tidak memiliki saluran urin dan feses yang terpisah seperti manusia. Semua limbah dan sisa metabolisme dibuang melalui suatu lubang yang disebut dengan kloaka.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi