6 Karakteristik Komunikasi Verbal

KOMPAS.com - Karakteristik komunikasi verbal mencakup enam hal, yaitu jelas dan ringkas, perbendaharaan kata, arti konotatif dan denotatif, intonasi, kecepatan berbicara, serta humor.

Sebagai bentuk komunikasi yang sering digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya, komunikasi verbal identik dengan kata-kata dan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan.

Dikutip dari jurnal Komunikasi Verbal dan Nonverbal (2016) karya Tri Indah Kusumawati, komunikasi verbal adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan.

Karakteristik komunikasi verbal

Menurut Bonaraja Purba, dkk dalam buku Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar (2020), komunikasi verbal punya enam karakteristik, yakni:

Karakteristik komunikasi verbal yang pertama ialah jelas dan ringkas. Artinya komunikasi yang terjadi harus sederhana, pendek, dan dilakukan secara langsung.

Kata, kalimat, dan bahasa yang digunakan oleh komunikator maupun komunikan, harus jelas dan mudah dipahami. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan pemaknaan yang ambigu.

Proses komunikasi dikatakan berhasil saat komunikator mampu menerjemahkan dengan baik kata serta kalimat yang digunakannya. Baik kata maupun bahasa, kedua unsur ini harus mudah dimengerti oleh komunikan, supaya keberhasilan komunikasi meningkat.

Baca juga: Komunikasi Verbal: Pengertian dan Unsurnya

Konotatif dalam konteks komunikasi verbal adalah perasaan, pikiran, serta ide yang ada dalam kata. Sementara denotatif merupakan pemberian makna dari kata yang sama atau yang sedang digunakan.

Karakteristik komunikasi verbal ini berhubungan dengan nada suara yang menyatakan emosi seseorang. Selain menunjukkan emosi, intonasi juga bisa mempengaruhi arti pesan yang dikirim komunikator.

Saat berkomunikasi, komunikator dan komunikan harus memperhatikan kecepatan dalam berbicara. Karena kecepatan akan mempengaruhi kualitas pesan dan komunikasi yang dilakukan.

Karakteristik komunikasi verbal ini sering kali dibutuhkan untuk memberi dukungan emosi serta meningkatkan keberhasilan komunikasi. Humor juga bisa membantu mengurangi ketegangan serta rasa bosan dalam proses komunikasi.