Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Pelanggaran Harapan, Harapan akan Perilaku Nonverbal Orang Lain

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI
Ilustrasi teori pelanggaran harapan
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori pelanggaran harapan menjelaskan bahwa tiap manusia memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain.

Judee Burgoon selaku penggagas teori ini berargumen jika perubahan tak terduga yang terjadi dalam perbincangan antarkomunikator dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan rasa marah, dan sering kali ambigu.

Bagaimana konsep harapan dalam teori pelanggaran harapan?

Nur Hidayah dan Drajat Tri Kartono dalam jurnal Pelanggaran Harapan Terkait Edukasi Kecantikan di Realitas Tiktok (2021), menuliskan bahwa konsep harapan dalam teori pelanggaran harapan adalah komunikasi yang menunjukkan pola bertahan dari perilaku yang diantisipasi.

Tiap individu punya harapan tertentu tentang bagaimana sepatutnya lawan bicara berinteraksi dengan dirinya. Harapan tersebut memengaruhi percakapan dan kesan individu dengan orang lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asumsi teori pelanggaran harapan

Dikutip dari jurnal Analisis Pelanggaran Harapan Nonverbal dalam Jarak Personal Karyawan Riau Pos Pekanbaru (2016) karya M. Syukri, teori pelanggaran harapan melihat komunikasi sebagai proses pertukaran informasi yang bisa dianggap positif atau negatif, tergantung rasa suka atau harapan antarorang yang terlibat dalam interaksi.

Baca juga: Teori Disonansi Kognitif, Saat Manusia Tidak Menyukai Inkonsistensi

Teori pelanggaran harapan berpegang pada bagaimana pesan disampaikan kepada orang lain dan jenis perilaku yang akan dipilih individu dalam sebuah interaksi.

Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam buku Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2008), asumsi teori pelanggaran harapan adalah:

Asumsi 1: harapan mendorong terjadinya interaksi antarmanusia

Harapan (expectancy) bisa diartikan sebagai pemikiran dan perilaku yang diantisipasi dan disetujui dalam percakapan dengan orang lain. Munculnya harapan dapat mendorong terjadinya interaksi.

Burgoon menjelaskan bahwa individu tidak memandang perilaku orang lain sebagai hal acak, melainkan mereka berharap bagaimana seharusnya orang lain berbicara dan berperilaku.

Contohnya, seseorang yang sedang diwawancarai saat melamar pekerjaan juga diharapkan menjaga jarak yang sesuai menurut pewawancara.

Ada dua jenis harapan menurut Jude Burgoon dan Jerold Hale, yakni:

  1. Harapan prainteraksional
    Mencakup jenis pengetahuan dan keahlian interaksional yang dimiliki komunikator sebelum bergabung dalam percakapan.
  2. Harapan interaksional
    Merujuk pada kemampuan individu untuk menjalankan interaksi itu sendiri.

Baca juga: Teori Spiral Keheningan: Asumsi dan Penjelasannya

Asumsi 2: harapan terhadap perilaku manusia dipelajari

Asumsi ini menjelaskan bahwa harapan bukanlah bawaan lahir atau bersifat alamiah. Karena harapan muncul dari pembelajaran budaya dan individu yang terkait dengan budaya tersebut.

Contohnya, budaya Amerika Serikat memperlihatkan hubungan profesor dan mahasiswanya didasari rasa hormat profesional.

Asumsi 3: orang membuat prediksi mengenai perilaku nonverbal

Asumsi teori pelanggaran harapan ini menjelaskan bahwa perilaku nonverbal sangat berpengaruh pada percakapan.

Perilaku tersebut mendorong orang lain untuk melakukan prediksi atas hal apa yang akan terjadi berikutnya. Hal ini kemudian diikuti dengan memberi reaksi sesuai pemaknaannya.

Misalnya seseorang yang menurut kita menarik mulai menjalin kontak mata. Awalnya kita merasa aneh, tetapi kemudian merasa nyaman.

Atas tindakan nonverbal tersebut (kontak mata), kita mulai membuat prediksi mengenai orang tersebut. Contoh prediksinya, orang tersebut tertarik dengan kita, atau orang tersebut ingin berinteraksi dengan kita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi