KOMPAS.com - Feedback (umpan balik) dalam komunikasi bisa berupa jawaban langsung lewat ucapan atau bentuk nonverbal, seperti isyarat atau gerak tubuh.
Umpan balik menjadi salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Karena menjadi indikator keefektifan dan keberhasilan komunikasi.
Apa itu feedback dalam komunikasi?
Pengertian feedback (umpan balik)
Feedback dalam komunikasi adalah bentuk respons, tanggapan, atau jawaban atas pesan yang dikirimkan komunikator kepada komunikan.
Menurut Bonaraja Purba, dkk dalam buku Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar (2020), umpan balik atau feedback adalah informasi yang diterima sebagai bentuk respons terhadap pesan yang telah dikirimkan sebelumnya.
Jenis feedback (umpan balik) dalam komunikasi
Dalam proses komunikasi, feedback merupakan efek atau hasil yang ditimbulkan dari penerimaan atau penolakan pesan.
Feedback bisa berbentuk verbal dan nonverbal, positif dan negatif, netral, inferensial, langsung dan tidak, serta internal dan eksternal.
Baca juga: Pentingnya Umpan Balik dalam Komunikasi
Umpan balik verbal dan nonverbalUmpan balik verbal adalah feedback yang diberikan dalam bentuk kata-kata atau bahasa, baik lisan atau tulisan. Contohnya, ketika komunikator melontarkan pertanyaan, komunikan memberi feedback berupa jawaban atas pertanyaan itu.
Sementara umpan balik nonverbal adalah feedback yang diberikan dalam bentuk isyarat, gerak-gerik tubuh, maupun raut wajah.
Contoh, seorang anak dimarahi orang tuanya karena berbuat nakal, anak tersebut memberi umpan balik berupa raut wajah sedih dan menangis.
Umpan balik positif dan negatifUmpan balik positif adalah feedback yang diberikan ketika komunikan paham dan menyetujui pesan yang disampaikan komunikator. Misalnya, komunikan menganggukkan kepala sambil berkata “iya saya setuju”, ketika dia paham dan setuju terhadap pesan yang diterimanya.
Sebaliknya, umpan balik negatif adalah feedback yang diberikan ketika komunikan tidak setuju terhadap isi pesan. Misalnya, komunikan mendengarkan ucapan komunikator sambil memasang wajah cemberut, memotong pembicaraan, bahkan berusaha mengalihkannya ke topik lain.
Umpan balik netralJenis feedback (umpan balik) ini bersifat netral. Karena tidak bisa diputuskan apakah umpan baliknya bersifat positif (menyetujui) atau negatif (tidak setuju). Contohnya, komunikan hanya terdiam saat mendengar informasi atau pesan.
Umpan balik inferensialMengutip buku Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi (2017) karya Ratu Mutialela Caropeboka, umpan balik inferensial adalah feedback dalam komunikasi massa, yang disimpulkan sendiri oleh komunikatornya.
Baca juga: Pengertian Komunikator dan Komunikan dalam Komunikasi
Terjadi karena komunikator telah melihat gejala yang diamatinya, walaupun secara tidak langsung tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikannya.
Umpan balik langsung dan tidakJenis feedback (umpan balik) langsung terjadi di saat yang bersamaan ketika pesan dikirimkan. Misalnya, mahasiswa bertanya kepada dosen tentang materi yang tidak dipahaminya, dan dosen memberi umpan balik langsung berupa penjelasan ulang materi.
Sedangkan umpan balik tidak langsung membutuhkan waktu lama setelah pesan dikirimkan. Misalnya, feedback masyarakat terhadap konten pemberitaan atau konten media.
Umpan balik internal dan eksternalUmpan balik internal adalah feedback yang diterima komunikator bukan dari komunikan, melainkan dari diri komunikator itu sendiri. Contohnya, bertanya kepada diri sendiri apakah keputusan yang diambil sudah tepat atau belum.
Sebaliknya, jenis feedback (umpan balik) eksternal berasal dari lawan bicara. Contohnya, komunikator bertanya dan komunikan langsung menerima jawaban atas pertanyaan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.