Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Planetesimal: Teori Pembentukan Tata Surya

Baca di App
Lihat Foto
nasa.gov
Ilustrasi cakram gas yang mengililingi matahari dan perlahan berubah menjadi planet yang mengorbitnya
|
Editor: Silmi Nurul Utami


KOMPAS.com – Teori Planetesimal adalah salah satu teori pembentukan tata surya yang menjelaskan bagaimana bumi dan planet-planet lainnya terbentuk. Apakah isi dari teori planetesimal, dan siapakah penemunya? Berikut adalah penjelasannya!

Teori Planetesimal dikemukakan oleh seorang ahli geologi bernama Thomas Crowder Chamberlin dan seorang astronom bernama Forest Ray Moulton, keduanya berasal dari Amerika Serikat.

Dilansir dari Science, pada tahun 1904 Chamderlin dan Moulton menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gas yang ditarik keluar dari matahari. Gas tersebutlah yang akan membentuk planet, dan disebut sebagai plastesimal.

Sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, matahari telah terbentuk namun tata surya juga bumi belum terbentuk. Menurut teori planetesimal, ada suatu bintang masif yang lewat dekat dengan matahari.

Baca juga: Teori-teori Pembentukan Tata Surya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaraknya yang dekat menyebabkan gravitasi keduanya saling menarik dan menghasilkan pasnag pada permukaan matahari. Ketika bintang tersebut bergerak menjauhi matahari pasang pada permukaan matahari ikut tertarik, menyebabkan serpihan gas yang terpisah.

Namun, gas yang terpisah tersebut tetap berada di sekitar matahari karena gravitasi matahari yang sangat besar. Dilansir dari Universe Today, serpihan gas tersebut kemudian bersatu dengan debu, batu, dan material lainnya menjadi lebih besar dan membentuk planetesimal.

Planetesimal memiliki ukuran yang beragam, dari mulai beberapa kilometer saja hingga ratusan kilometer. Planetesimal-planetesimal yang terbentuk tetap berada dalam gravitasi matahari dan kemudian mendingin.

Baca juga: Peredaran Planet pada Matahari

Planetesimal menciptakan cakram yang terus berputar dan merupakan cikal bakal inti planet. Inti planet terus berputar mengakibatkan suhu tinggi dan membuatnya tetap dalam keadaan cair. Namun, bagian luas planetesimal mendingin dan memadat membentuk planet.

Planetesimal melahirkan bumi dan planet-planet lainnya di tata surya. Selain planet juga planetesimal diperkirakan membentuk komet, asteroid trojan, objek sabuk kuiper dan semua objek ruang angkasa yang membentung tata surya kita.

Teori planetesimal ini diterima selama beberapa puluh tahun, namun kemudian ditemukan kelemahannya.

 

Gas yang membentuk matahari disatukan oleh gaya gravitasi yang sangat kuat. Namun, ketika gas tersebut ditarik keluar gaya gravitasi yang menyatukannya akan melemah.

Dilansir dari How Stuff Works, hal tersebut membuat gas memuai karena panasnya sendiri dan hampir akan hilang sebelum kondensasi terjadi. Artinya, planetesimal tidak akan terbentuk karena gas perlahan menghilang setelah tertarik keluar dari matahari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi