Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode Ordovisium: Munculnya Vertebrata Pertama

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Ikan tanpa rahang, vertebrata pertama yang muncul
|
Editor: Silmi Nurul Utami


KOMPAS.com – Vertebrata adalah makhluk hidup bertulang belakang yang menghubi bumi. Kapan vertebrata pertama kali muncul di bumi? Vertebrata pertama kali muncul pada Era Paleozoikum, tepatnya pada Periode Ordovisium.

Periode Ordovisium adalah periode kedua dari Era Palaozoikum, yaitu era di mana bumi masih berubah-ubah. Periode Ordovisium bumi terjadi sekitar 435 hingga 500 juta tahun yang lalu, di mana Gondwana sedang bergeser ke arah selatan bumi.

Pada awal Periode Ordovisium, pergeseran Gondwana mengakibatkan aktivitas gunung berapi yang tinggi. Gunung berapi mengemisikan gas rumah kaca yang terkumpul di atmosfer, membuat Periode Ordovisium memiliki suhu yang tinggi.

Pada saat itu terdapat banyak invertebrata di laut. Saat suhu berangsur mendingin, invertebrate tersebut mulai berevolusi menjadi vertebrata pertama di dunia.

Baca juga: Pembagian Zaman Paleozoikum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Biology Libretexts, vertebrata pertama adalah ikan bertulang belakang yang berevolusi sekitar 450 juta tahun lalu. Vertebrata pertama di bumi disebut sebagai conodont, berupa ikan tanpa rahang (jawless fish) yang juga disebut sebagai aganatha.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ikan tanpa rahang dibagi menjadi tujuh garis keturunan utama yang masing-masing anggotanya memiliki struktur dasar dan adaptasi fisik serta fisiologis yang berbeda. Namun, diketahui bahwa vertebrata pertama tersebut memiliki kulit yang keras dan insang yang besar.

Periode Ordovisium terus mengalami fluktuasi iklim dari panas ke dingin sepanjang pergerakan Gondwana ke selatan. Gondwana kemudian menyatu dengan daratan di Kutub Selatan, mengakibatkan terjadinya pembentukan gletser.

Akibatnya, laut mendangkal dan permukaan laut menurun. Dilansir dari University of California Museum of Paleontology, hal tersebut kemungkinan besar mengakibatkan kepunahan sekitar 60% invertebrata laut dan 25% makhluk hidup di bumi.

Baca juga: Penemuan Fosil Kuda sebagai Bentuk Evolusi

Pada kepunahan massal tersebut, ketujuh keturunan conodont juga punah. Namun, para ilamuan memperkirakan bahwa keturunan vertebrata yang punah tersebut telah digantikan oleh sembilan garis keturunan yang baru.

Kepunahan massal tersebut menandai berakhirnya Periode Ordovisium. Namun, sembilan keturunan conodont bertahan hidup dan mengalami garis evolusi selanjutnya yang mengubah mereka menjadi ikan dengan rahang.

Evolusi terus terjadi, mengubah mereka menjadi vertebrata darat seperti amfibi, reptilia, mamalia, dan juga aves.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi