KOMPAS.com – Kehidupan di bumi bergantung pada produsen sebagai penyedia makanan melalui reaksi anabolisme. Reaksi anabolisme yang paling dikenal adalah fotosintetis. Namun, tahukan kamu ada reaksi anabolisme yang disebut dengan kemosintesis?
Pengertian kemosintesis
Apa yang dimaksud dengan proses kemosintesis? Kemosintesis adalah reaksi penyusunan molekul yang kompleks dari molekul yang lebih sederhana.
Kemosintesis menyusun molekul organik dari molekul anorganik, sebagaimana yang dilakukan oleh fotosintetis. Produsen melakukan fotosintetis untuk menghasilkan makanan bagi rantai makanan.
Namun, sinar matahari tidak merata di seluruh permukaan bumi. Di laut dalam, tidak ada cahaya matahari yang masuk. Lantas, bagaimana produsen dasar laut dalam menyediakan makanan untuk rantai makanan? Jawabannya adalah kemosintesis.
Baca juga: Apa Perbedaan Katabolisme dan Anabolisme?
Dilansir dari Pacific Marine Environmental Laboratory, kemosintesis adalah hasil evolusi ekosistem unik lubang hidrotermal di laut dalam yang tidak terkena sinar matahari.
Kemosintesis dilakukan oleh bakteri dan organisme lain untuk membuat makannya sendiri tanpa perlu bantuan cahaya matahari.
Proses kemosintesis
Dilansir dari NOAA Ocean Exploration, kemosintesis menggunakan energi yang dilepaskan oleh reaksi kimia anorganik untuk menghasilkan makanan. Hal tersebut dilakukan melalui proses oksidasi molekul anorganik.
Dilansir dari Biology LibreTexts, hidrogen, hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), atau metana (CH4) digunakan sebagai sumber energi kimia. Bersama dengan kerbon dioksida dan oksigen, sumber energi kimia tersebut dioksidasi untuk menghasilkan karbohidrat.
Baca juga: Klasifikasi Bakteri
Apa yang dihasilkan kemosintesis? Kemosintesis menghasilkan karbohidrat dalam bentuk CH2O atau bentuk lainnya sesuai dengan sumber energi kimianya.
Proses kemosintesis dapat digambarkan dalam reaksi berikut:
CO2 + O2 + 4H2S → CH2O + 4S + 3H2O
Contoh kemosintesis
Apa saja contoh kemosintesis? Kemosintesis terjadi pada organisme kemoautotrof yang hidup di lingkungan tanpa sinar matahari.
Biasanya, kemosintesis dilakukan oleh bakteri dan archaea yang hidup di ventilasi hidrotermal dengan kedalaman lebih dari dua ribu meter.
Bakteri dan archaea kemosintetik mengubah energi kimia di lubang hidrotermal yang sangat banyak, menjadi makanan.
Mereka kemudian dikonsumsi oleh konsumen dasar dalam ekosistem tersebut. Contohnya, cacing tabung raksasa, cacing es, dan kerang Bathymodiolus yang hidup dengan memakan bakteri kemoautotrof.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.