KOMPAS.com - Distorsi pesan menjadi penyebab utama mengapa proses komunikasi tidak efektif. Dalam komunikasi, distorsi bisa terjadi ketika berbicara atau mendengar.
Dikutip dari jurnal Distorsi Pesan dalam Komunikasi Organisasi: Kajian Teoretis terhadap Kesalahan Ketik Penetapan Ketua KPU RI sebagai Tersangka oleh Kepolisian Republik Indonesia (2014) oleh Bachruddin Ali Akhmad, distorsi adalah perbedaan makna yang dimaksud komunikator dengan hasil interpretasi komunikan.
Intinya, distorsi merupakan perubahan makna pesan atau informasi. Distorsi bisa terjadi secara sengaja atau tidak sengaja, misalnya karena human error.
Terjadinya distorsi pesan dalam komunikasi disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari gangguan fisik hingga perbedaan status di antara komunikator dan komunikan.
Berikut beberapa penyebab terjadinya distorsi pesan dalam komunikasi:
Gangguan fisik
Menurut Nilam Widyarini dalam buku Membangun Hubungan Antarmanusia (2009), gangguan fisik bisa menyebabkan terjadinya distorsi pesan.
Gangguan fisik bisa terjadi pada diri komunikan atau komunikator, maupun fisik pada media komunikasi yang digunakan. Contohnya, gangguan kesehatan dan gangguan alat komunikasi.
Baca juga: Distorsi Pesan dalam Komunikasi
Masalah semantik
Terjadi ketika simbol atau bahasa yang digunakan komunikator tidak diseleksi dengan tepat oleh komunikan, sehingga pesannya diinterpretasikan berbeda atau keliru.
Misalnya, penggunaan bahasa yang tidak dimengerti komunikan akan menciptakan kekeliruan interpretasi atau pemaknaan pesan.
Perbedaan bahasa dan budaya
Distorsi pesan dapat disebabkan oleh perbedaan bahasa dan budaya. Akibatnya bahasa yang digunakan menjadi berbeda, begitu pula dengan latar belakang budayanya.
Sebagai contoh, masyarakat yang berasal dari Jawa punya bahasa dan budaya yang berbeda dengan masyarakat Pulau Kalimantan.
Tidak ada umpan balik
Ketiadaan umpan balik (feedback) sering terjadi dalam komunikasi satu arah. Bentuk komunikasi ini tidak memungkinkan adanya umpan balik dari komunikan ke komunikator.
Misalnya, penyampaian informasi lewat media massa. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi satu arah, di mana distorsi pesan sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Gangguan Teknis, Semantik, dan Psikologis dalam Proses Komunikasi
Perbedaan status
Status yang dimaksudkan ini biasanya muncul dalam konteks organisasi (atasan dan bawahan). Adanya perbedaan status membuat komunikasi menjadi tidak efektif.
Contoh, atasan hanya terus memberikan kebijakan atau informasi, tanpa memberi kesempatan bagi bawahannya untuk bertanya atau menanggapi.
Overload atau banjir informasi
Terjadinya distorsi pesan bisa disebabkan oleh banjir informasi (overload). Kondisi ini membuat komunikan (penerima pesan) bingung, mana pesan yang harus ditanggapi terlebih dahulu atau mana yang harus diutamakan.
Sebagai contoh, dalam konteks komunikasi organisasi, bawahan terlalu banyak memberi informasi kepada atasan. Akibatnya atasan mengalami banjir informasi dan menjadi tidak tahu mana hal yang harus diutamakan atau didahulukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.