KOMPAS.com - Pasar duopsoni berkaitan dengan istilah oligopsoni, di mana istilah ini dipakai untuk menggambarkan kondisi pasar yang memiliki jumlah pembeli terbatas.
Dalam pasar duopsoni hanya ada dua pembeli besar untuk beberapa produk atau jasa. Kedua pembeli ini sangat menentukan permintaan pasar, serta memengaruhi tingginya profitabilitas (kemampuan memperoleh keuntungan) dengan mengorbankan penjual.
Apa itu pasar duopsoni?
Pengertian pasar duopsoni
Menurut Mawaddah Faliha Lubis, dkk dalam jurnal Analisis Produksi dan Pemasaran Ubi Kayu (2014), pasar duopsoni adalah pasar yang hanya dikuasai dua orang atau kelompok pembeli sebagai konsumen.
Dilansir dari situs Merriam Webster, duopsony diartikan sebagai situasi pasar di mana dua pembeli saling bersaing untuk memegang kekuasaan dan kendali, guna menentukan permintaan produk atau jasa dari sejumlah besar penjual.
Sederhananya, hanya ada dua pembeli besar dalam pasar duopsoni. Kedua pembeli itu saling bersaing untuk menawar dan membeli sejumlah produk atau jasa.
Sebagai contoh, kelompok nelayan di sebuah desa memiliki dua pembeli grosir untuk hasil tangkapan ikan. Pembeli tersebut akan melakukan duopsoni dengan memegang kendali atas harga hasil tangkapan ikan.
Ketika menerapkan duopsoni, pembeli grosir itu akan memanfaatkan dan memasang tarif yang dianggap lebih menguntungkan bagi mereka. Misalnya, menurunkan harga ikan dari harga yang diminta para nelayan.
Baca juga: Pasar Monopolistik: Pengertian dan Ciri-Cirinya
Ciri-ciri pasar duopsoni
Dikutip dari situs Investopedia, salah satu ciri pasar duopsoni adalah punya hambatan masuk yang tinggi. Artinya pasar ini sulit dimasuki pembeli baru.
Berikut ciri-ciri pasar duopsoni:
- Hanya ada dua pembeli besar dan beberapa penjual. Pembeli tersebut bisa perseorangan atau perusahaan.
- Pembeli punya peranan yang sangat penting dalam mengendalikan pasar
- Tingkat persaingannya tinggi
- Pembeli bisa mengontrol harga yang ditawarkan penjual
- Penjual tidak memiliki kebebasan untuk menentukan harga, bahkan besar kemungkinan penjual rugi karena harga yang dipatok pembeli lebih rendah dari harga yang ditawarkan.