KOMPAS.com - Bukti audit merupakan dasar yang menjadi pendukung atau penguat seorang auditor dalam menyatakan pendapatnya.
Bukti ini mampu memperkuat serta membantu auditor dalam menyimpulkan keputusannya selama bekerja.
Bukti audit terbagi menjadi dua bagian yaitu data akuntansi dan informasi penguat. Bukti audit yang terdapat dalam data akuntansi digunakan sebagai bahan analisis dan review mengenai langkah-langkah yang akan digunakan auditor.
Sedangkan, informasi penguat bukti audit terdiri atas dokumen yang memungkinkan digunakan sebagai pengambilan keputusan.
Dalam buku Auditing Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi (2019) karya Hery, bukti audit merupakan informasi yang akan digunakan oleh auditor untuk menentukan kesesuaian antara yang diaudit dengan kriteria.
Baca juga: 8 Etika Profesi Akuntansi
Kompetensi bukti audit
Bukti audit berhubungan dengan kualitas dan keandalan data sehingga memerlukan beberapa hal faktor yang mempengaruhinya sebagai berikut:
- Relevansi
Relevansi ini biasanya berkaitan dengan tujuan audit. Jika tujuannya eksistensi kesediaan maka auditor harus mendapatkan bukti perhitungan terhadap pengamatan.
- Sumber
Sumber berasal dari luar organisasi klien. Sumber ini terbagi menjadi dua yaitu, langsung dengan pemeriksaan tangan pertama dan tidak langsung melalui informasi.
Ketepatan waktuTanggal di dapatnya bukti audit sangat penting untuk memverifikasi. bukti yang muncul pada tanggal neraca akan mendapatkan bukti yang lebih baik dari kuantitas.
- Obyektivitas
Bukti yang sifatnya obyektif tentu lebih baik dari bukti yang sifatnya subyektif. Salah satu cara untuk menentukan bahwa bukti audit bersifat obyektif adalah dengan menentukan siapa yang menandatangani bukti dan siapa yang memberikan bukti.
Baca juga: Karateristik Akuntansi Manajemen
Tipe bukti audit
Dalam buku Pemeriksaan Akuntansi (2020) oleh Rahmat Hidayat dan Ratna Sari, tipe bukti audit dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
Tipe data akuntansiBukti audit ini meliputi pengendalian intern dan catatan akuntansi. Catatan akuntansi berisi jurnal buku besar dan buku pembantu serta pedoman akuntansi, memorandum dan catatan tidak resmi.
Data akuntansi ini dijadikan bukti dengan cara:
- Menganalisi dan mereview
- Menulusuri kembali langkah-langkah prosedur akuntansi
- Menghitung kembali dan melakukan rekonsiliasi jumlah-jumlah yang berhubungan dengan penerapan informasi yang sama.
Informasi penguat ini segala dokumen, seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi dan penyataan pihak tertulis dari pihak yang mengetahui.
Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Unsur, Tujuan, Fungsi, Rumus
Beberapa unsur bukti yang terdapat pada tipe informasi penguat, yaitu:
- Bukti fisik adalah bukti audit yang diperoleh dengan inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud oleh auditor.
- Bukti dokumenter, biasanya disebut pemeriksaan dokumen. Bukti dokumenter adalah pemeriksaan auditor atas dokumentasi dan catatan klien untuk mendukung informasi yang ada dalam laporan keuangan.
- Perhitungan sebagai bukti, meliputi:
Footing
Cross footing
Pembuktian ketelitian perhitungan biaya depresiasi yang digunakan klien
Pembuktian ketelitian penentuan taksiran kerugian piutang usaha, dan lain-lain. - Bukti lisan, pengumpulan data dari diperoleh dengan meminta keterangan secara lisan. Jawaban yang diterima tersebut menjadi bukti lisan. Bukti ini bisa menunjukkan situasi yang memerlukan penyelidikan.
- Perbandingan, dikumpulkan auditor di awal audit untuk membantu penentuan obyek audit yang memerlukan penyelidikan yang mendalam dan diperiksa kembali di akhir audit.
- Bukti dari spesialis adalah bukti yang diperoleh dari seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus selain bidang akuntansi dan auditing.
Baca juga: Akuntansi Akrual: Definisi, Jenis, dan Contohnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.