Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interaksi Parasosial, Penyebab Fans Kpop Sangat Fanatik

Baca di App
Lihat Foto
BTS mengadakan fans meeting dengan fansnya
Penulis: Ester Johana
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Ketika kamu mengagumi Kpop idol, apakah kamu pernah merasakan kamu mengenalnya secara dekat?

Entah karena kamu melihat bagaimana idol tersebut memperlakukan fansnya dengan istimewa, atau karena lagu-lagu yang mereka buat sangat relatable denganmu.

Karena kamu merasa diistimewakan sebagai penggemar, kamu pun membalasnya dengan dukungan yang menggebu-gebu.

Padahal sang idola tidak mengenalmu, apalagi mencintaimu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedekatan yang kamu rasakan merupakan fenomena interaksi parasosial.

Apa itu interaksi parasosial?

Interaksi parasosial atau parasocial relationship adalah fenomena sosial di mana hubungan sepihak terbentuk ketika seseorang mengorbankan energi, emosi, minat, dan waktu, bagi seorang figur meskipun figur tersebut sebenarnya tidak mengenal penggemar mereka.

Baca juga: Komunikasi Terapeutik: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, dan Tahapnya

Singkatnya, interaksi parasosial adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Figur yang dimaksud bisa jadi seorang musisi, bintang film, selebriti, influencer, dan yang kita saksikan hari ini: Kpop Idols.

Banyak penggemar Kpop yang tergila-gila hingga membeli seluruh rilisan idol-nya, mengirimkan hadiah, hingga menggelar pertemuan dengan sesama penggemar untuk memuja sang idol. 

Padahal, sang idol sendiri tidak mengenal satu per satu fansnya. Sang idol juga mungkin tak akan pernah membalas perhatian dari fansnya.

Interksi parasosial ini dipicu oleh sikap artis yang membuat fansnya merasa istimewa. Contohnya:

Padahal, upaya-upaya tersebut sebenarnya adalah strategi marketing. Strategi itulah yang membuat mengapa fandom Kpop idol sangat kuat dan loyal.

Loyalitas itu terbentuk karena interaksi parasosial yang sudah tercipta antara fans dan idol.

Idol yang terus-menerus membuat konten yang memicu rasa emosional yang tinggi, dapat memperoleh loyalitas dan empati dari fans.

Baca juga: Mengenal 3 Konseptualisasi Komunikasi

Dampak interaksi parasosial

Interaksi parasosial dapat menguntungkan atau merugikan bagi penggemar maupun artis.

Industri Kpop memanfaatkan interaksi parasosial karena ini merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk mempromosikan idol mereka.

Dalam interaksi parasosial ada hubungan yang jelas, di mana hubungan khusus dapat terbentuk antara idola dan fandom mereka tanpa salah satu pihak saling mengenal dalam kehidupan nyata.

Untuk membangun reputasi sang idol, agensi "merancang" idol sedemikian rupa agar banyak yang tergila-gila dengan penampilan fisiknya maupun kepribadiannya.

Dengan banyaknya fans yang tergila-gila ini, reputasi dan populeritas sang idol akan meningkat dengan sendirinya.

Para fans akan rela melakukan apa saja, mulai dari menyebarkan konten terkait sang idol, voting, streaming, hingga membeli apa pun yang dikeluarkan sang idol.

Namun, di balik keuntungan itu, ada pula sisi gelap interaksi parasosial yang mengancam sang idol.

Baca juga: Gunung Es Komunikasi: Aspek Terlihat dan Contohnya

Para idol biasanya tetap membutuhkan batasan dengan fans mereka. Ada hal yang bisa dibagi dan dilakukan dengan fansnya. Namun ada juga ruang privat di mana mereka tak ingin diganggu.

Interaksi parasosial yang membuat penggemar merasa sangat dekat dengan artis pujaan mereka, kadang-kadang membuat penggemar melakukan hal-hal di luar batas yang sebenarnya mengganggu sang artis.

Salah satu contoh kasus yang melanggar batasan itu, ketika pada 2019 salah seorang penggemar BTS mencoba mencium Suga dengan paksa.

Dikutip dari Koreaboo, fans BTS ini mencoba mencium Suga tanpa izin. Hal ini tentu termasuk pelecehan seksual dan membuat Suga sangat tidak nyaman.

Oleh karena itulah, fenomena interaksi parasosial ini sebenarnya dapat berbahaya untuk idol.

Namun, tetap saja pihak agensi dari para Kpop idol ini memanfaatkan interaksi parasosial untuk mempromosikan idol mereka.

Jadi, menggemari figur sebenarnya tidak apa-apa. Namun, jangan berlebihan karena bisa merugikan diri sendiri dan figur yang digemari.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Distorsi Pesan dalam Komunikasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi