Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Sosiologi Sastra?

Baca di App
Lihat Foto
lil_foot_
Ilustrasi Buku
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sosiologi sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sosiologi menjadi ilmu yang dikaitkan dengan berbagai masalah dan fenomena karena jangkauan ilmunya bisa meluas ke bidang lainnya.

Sosiologi berpadu dengan bidang lainnya, salah satunya dengan bidang sastra.

Sebelumnya, sastra merupakan salah satu bentuk seni yang disampaikan dalam bentuk tulisan dengan manusia sebagai obyeknya dan suatu kejadian sebagai subyeknya.

Bagi para sastrawan, sastra menjadi salah satu media dalam menyampaikan gambaran sosial pada zamannya dalam bentuk opini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, karya sastra tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat serta unsur sejarah maupun sosial.

Baca juga: Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Sosiolog Kurt Heinrich Wolff dalam bukunya Fifty Years of 'Sociology of Knowledge' (1975), menjelaskan pengertian sosiologi sastra merupakan bentuk ilmu yang terdefinisikan dengan baik serta terbukti dari pengalaman sang pengarang maupun percobaan teori secara umum, dan memiliki kesamaan dalam urusan masyarakat.

Unsur sosiologi sastra

Dalam sosiologi sastra, ada unsur yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa karya itu bisa masuk sebagai kategori sosisologi sastra, yaitu:

Unsur isi cerita menjadi bagian penting dalam menghubungkan kehidupan sosial budaya yang ditunjukkan oleh pengarangnya.

Contohnya, sang pengarang membuat karya yang mengangkat kemiskinan pernah dirasakan waktu masih kecil.

Pendekatan akan suatu citra, seperti tentang perempuan, modern, dan lain-lain, untuk mengetahui obyek spesifik yang diambil oleh pengarang.

Contohnya, sang pengarang menulis tentang seorang perempuan ingin melanjutkan pendidikannya, tetapi dilarang oleh keluarganya masih memiliki pemikiran perempuan tidak perlu punya pendidikan tinggi.

Pendekatan tema menjadi penghubung antara karya sastra dan kehidupan di luar karya sastra itu dalam segi sosialnya.

Contohnya, seorang sosiolog meneliti sebuah novel tentang diskriminasi dan mencari tahu tentang pengarangnya, ternyata pengarangnya adalah korban diskriminasi waktu kecil.

Baca juga: Ciri-Ciri Sosiologi dan Penjelasannya

Pendekatan sosiologi sastra

Menurut sosiolog Wellek dan Warren yang dijabarkan oleh Sapardi Djoko Damono dalam bukunya Sosiologi Sastra (1978), ada tiga pendekatan yang perlu dilakukan dalam sosiologi sastra, yaitu:

Contoh sosiologi sastra

Sudah banyak karya sastra yang bisa dikaitkan dengan sosiologi sastra. Salah satunya adalah novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Novel ini berkisah tentang kehidupan anak-anak yang memiliki keinginan kuat untuk bersekolah, walaupun berasal dari keluarga miskin.

Dari novel ini, banyak unsur sosial bisa diambil, salah satu contohnya adalah bagaimana situasi harus dihadapi oleh anak-anak itu untuk mempertahankan keinginan sekolah mereka, meskipun banyak faktor tak mengenakkan dari internal maupun eksternal.

Bisa disimpulkan bahwa sosiologi sastra sudah bisa kita temui di berbagai macam karya sastra Indonesia, walaupun istilah ini masih cukup asing untuk kalangan umum.

 

Buku "Sosiologi Sastra" karya Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, bisa dibeli di Gramedia.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Gramedia.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi