Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Sengketa Internasional

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi penyebab sengketa internasional
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Hubungan internasional yang terjalin antarnegara tidak selamanya berjalan baik. Beberapa kali hubungan internasional yang terjadi menimbulkan sengketa. 

Dikutip dari buku Sovereign Right and International Bussiness, International Law and Practice (1991) oleh Oscar Schachter, sengketa internasional adalah segketa yang muncul di antara negara dengan negara, negara dengan subyek hukum lain bukan negara dan subyek hukum bukan negara satu sama lain. 

Macam-macam sengketa internasional

Dalam studi hukum internasional publik, terdapat dua macam sengketa internasional, yakni: 

Sengketa di mana negara mendasarkan sengketa atau tuntutan atas ketentuan yang ada dalam peejanjian atau yang telah disepakati oleh hukum internasional. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa yang tuntutannya didasarkan atas pertimbangan non yuridis. Seperti atas dasar politik atau kepentingan nasional lainnya. 

Baca juga: 10 Jenis Penggolongan Hukum

Penyebab sengketa internasional 

Dilansir dari buku Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional (2020) oleh Huala Adolf, sengketa dapat berawal dar berbagai sumber potensi. 

Sumber potensi sengketa antarnegara dapat berupa sumber daya alam, perbatasan, kerusakan lingkungan, status kepemilikan suatu pulau, perdagangan, dan lain-lain. 

Sehingga hukum internasional berperan sangat besar untuk menyelesaikan sengketa tersebut. Berikut tujuh penyebab sengketa internasional, yaitu: 

Permasalahan ekonomi 

Bidang ekonomi sering kali memicu konflik internasional antarnegara. Dapat dikatakan bahwa bidang ekonomi menjadi bidang yang sangat riskan terjadinya gesekan antarnegara atau subyek. 

Kebijakan ekonomi antarnegara yang sangat keras dan kaku menjadi penyebab awalnya sengketa internasional. 

Salah satu contoh konflik atau sengketa internasional dalam hal ekonomi adalah ketika Amerika Serikat mengembargo minyak bumi dari Irak, sehingga terjadi konflik di kedua negara. 

Baca juga: Alasan Pentingnya Hubungan Internasional di Bidang Sosial Budaya bagi Indonesia

Status klaim batas wilayah kekuasaan 

Wilayah kekuasaan juga menjadi salah satu penyebab sengketa internasional yang kerap terjadi. Biasanya sengketa ini terjadi di negara-negara yang bertetangga secara geografis. 

Seperti halnya, Indonesia dengan Malaysia, China dan Taiwan, serta India dengan Pakistan.

Sumber daya alam 

Sumber daya alam juga menjadi salah satu sengketa internasional. Pasalnya tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang sama baik segi kualitas maupun kuantitasnya. 

Beberapa sengketa internasional terkait sumber daya alam seperti, perebutan Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia. Kemudian sengketa di Laut Natuna yang juga pernah terjadi di Indonesia dengan China. 

Budaya

Sengekta internasinal dalam bidang budaya biasanya terjadi antarnegara yang saling berdekatan secara garis teritorialnya. 

Contohnya, permasalahan klaim yang dilakukan oleh Malaysia atas budaya Indonesia seperti Batik dan Reog Ponorogo. Sampai akhirnya pihak Indonesia meminta UNESCO untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Baca juga: 5 Tahap Perjanjian Internasional

Aspek yudiris 

Setiap negara tentu memiliki hukum nasional masing-masing. Terkadang kerja sama antarnegara tidak mempertimbangkan hukum nasional yang ada di negara lain, sehingga terjadi konfrontasi. 

Unsur-unsur moralitas antarbangsa

Hubungan kerja sama antarbangsa harusnya mempertimbangkan unsur-unsur kesopanan, terlebih dalam etika pergaulan. Jika terjadi kesalahan etika, dapat menimbulkan konflik. 

Seperti, Singapura yang mengundurkan diri dari perjanjian Malaysia, karena bentrok antar ras yang sering terjadi. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi