Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Culture Shock: Pengertian dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/KAT JAYNE
Ilustrasi seseorang yang mengalami kecemasan karena culture shock
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Apakah kamu pernah merasa cemas, bingung, dan frustrasi ketika masuk ke sekolah baru, kantor baru, atau lingkungan pergaulan yang baru?

Jika iya, berarti kamu mungkin mengalami culture shock. Apa itu culture shock?

Pengertian culture shock

Culture shock atau gegar budaya adalah perasaan di mana seseorang merasa tertekan serta terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru.

Seseorang yang mengalami gegar budaya, biasanya akan merasa cemas, bingung, frustasi. Sebab, dia kehilangan tanda, lambang, dan cara pergaulan sosial yang diketahuinya dari kultur asal.

Aang Ridwan dalam buku Komunikasi Antarbudaya: Mengubah Persepsi dan Sikap dalam Meningkatkan Kreativitas Manusia (2016), menjelaskan bahwa culture shock atau gegar budaya adalah kondisi saat seseorang mengalami goncangan mental dan jiwa, yang disebabkan adanya ketidaksiapan dalam menghadapi kebudayaan asing dan baru baginya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sikap dan Perilaku Menghadapi Perubahan Sosial Budaya

Kondisi tersebut menyebabkan seseorang stres, frustasi, gelisah, tidak percaya diri, hingga depresi.

Contohnya, aktor Iqbaal Ramadhan dari Indonesia. Dia harus pindah ke Amerika untuk mengenyam pendidikan.

Pergaulan dan gaya hidup di Amerika sangatlah bebas. Sementara di Indonesia ada norma dan aturan yang menjadi batasan pergaulan dan gaya hidup masyarakatnya. Sehingga hal ini membuatnya merasa terkejut dengan budaya Amerika.

Cara mengatasi culture shock

Berikut beberapa cara mengatasi culture shock atau gegar budaya:

Menyadari dan mengakui perasaan tidak nyaman

Individu yang mengalami gegar budaya perlu menerima kenyataan, bahwa dirinya memang tidak mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

Dengan begitu, individu akan memiliki rasa ingin tahu untuk mengenal, memahami, dan juga mempelajari hal baru tersebut, termasuk budaya.

Berpikiran terbuka

Individu harus bisa menerima perbedaan yang ada dan terjadi di lingkungan barunya.

Seperti adat istiadat dan norma, kebiasaan, tingkah laku, agama, makanan, cara bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Baca juga: Perbedaan Komunikasi Lintas Budaya dan Komunikasi Antarbudaya

Contoh, seseorang yang beragama Islam dan tidak pernah mengonsumsi babi, mungkin akan terkejut ketika harus tinggal di Medan.

Dia mungkin frustrasi, karena selama ini menganggap babi itu haram. Untuk mengatasinya, dia harus membiasakan berpikiran terbuka.

Selain itu, dia harus menyadari bahwa tidak semua orang seperti dirinya yang menganggap babi itu haram. Dengan berpikiran seperti ini, ia akan memaklumi dan tidak akan terganggu lagi dengan perbedaan itu.

Membuka diri terhadap hal baru

Kemauan untuk menyikapi segala sesuatu yang baru dan berbeda sebagai kesempatan belajar dan mendapat pengalaman, bisa menjadi salah satu cara mengatasi culture shock.

Misalnya, mengikuti kegiatan di lingkungan setempat tanpa rasa takut dan berusaha percaya diri. Dengan begitu, kebiasaan dan budaya yang berlaku di lingkungan tersebut, akan lebih mudah dipahami.

Terlibat langsung dengan budaya tersebut

Proses adaptasi akan lebih mudah dilakukan ketika terlibat langsung dengan budaya baru.

Baca juga: Keberagaman Sosial Budaya dan Masalahnya

Misalnya, berbicara mengunakan bahasa setempat, mengikuti kegiatan atau organisasi yang ada di lingkungan tersebut, mencoba makanan khas lingkungan setempat, dan lain sebagainya.

Bersosialisasi

Jangan segan bertanya atau memulai obrolan bersama orang di lingkungan baru. Hal ini bisa dimulai dengan bertanya mengenai sesuatu, serta berusaha menjalin hubungan pertemanan dengan masyarakat sekitar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi