Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Langka Terancam Punah di Pulau Kalimantan

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Seekor induk orang utan yang memeluk anaknya. Orang utan adalah hewan terancam punah yang berhabitat di Kalimantan.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau dengan keanekaragaman hewan yang tinggi. Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar adalah orang utan dan bekantan. 

Orang Utan 

Orang utan adalah primata endemik Indonesia. Orang utan adalah salah satu hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan, kebakaran, penebangan pohon, dan juga perburuan liar. 

Diperkirakan ratusan orang utan diburu setiap tahunnya. Padahal, satu betina orang utan hanya bisa melahirkan satu anak dalam waktu tujuh hingga delapan tahun sekali. 

Hal tersebut membuat populasi orang utan menurun secara drastis hingga berada dalam daftar hewan yang sangat terancam punah. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari World Wild Life, diperkirakan hanya terdapat 230 ribu orang utan di dunia, di mana 104 ribunya berada di Kalimantan. 

Baca juga: Satwa Langka yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia

Tenggiling

Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah karena perburuan liar adalah tenggiling. Hanya ada delapan spesies tenggiling di dunia, salah satunya ada di Kalimantan. 

Dilansir dari National Geographic, puluhan ribu tenggiling diburu setiap tahunnya untuk diambil sisiknya dan dijadikan obat (sebagaimana yang dilakukan pada cula badak).

Selain untuk obat, tenggiling juga kerap dikonsumsi ataupun dijadikan pajangan karena entuk tubuhnya yang unik. 

Perburuan liar secara besar-besaran membuat tenggiling masuk ke dalam daftar hewan snagat terancam punah dan dilindungi keberadaannya oleh undang-undang. 

Baca juga: Apa Penyebab Burung Cenderawasih Terancam Punah?

Monyet bekantan (Nasalis larvatus)

Hewan terancam punah di Kalimantan selanjutnya adalah monyet bekantan. Bekantan adalah primata yang sangat pandai berenang.

Hewan endemik Kalimantan ini memiliki hidung yang panjang dan besar, membuatnya sangat mudah dikenali. 

Bekantan termasuk ke dalam hewan terancam punah arena penebangan hutan hujan tropis Borneo untuk pembukaan lahan perkebunan. Diperkirakan hanya tersisa sekitar tujuh ribu ekor bekantan saja di dunia. 

Monyet daun merah

Selanjutnya ada monyet daun merah dengan nama latin Presbytis rubicunda. Monyet daun merah adalah hewan endemik Kalimantan yang lebih dikenal dengan nama lutung merah. 

Baca juga: Kisah Sedih di Balik Kepunahan Burung Dodo

Disebut lutung merah, karena mereka memiliki bulu berwarna coklat kemerahan. Monyet dunia lama ini memiliki ekor yang panjang dan tinggal di kanopi hutan hujan tropis Borneo. 

Populasi lutung merah tertekan oleh perburuan liar juga hilangnya daerah hutan hujan akibat pembukaan lahan. 

Lutung dahi putih

Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar adalah lutung dahi putih.

Lutung dahi putih atau surili berwajah putih memiliki nama latin Presbytis frontata. 

Lutung dahi putih memiliki bulu berwarna coklat dengan dahi yang berwarna putih. Karena perburuan liar dan juga tergerusnya habitat akibat perluasan perkebunan dan industri. 

Macan dahan sunda

Hewan langka di Kalimantan selanjutnya yang terancam punah adalah macan dahan sunda. Diperkirakan, hanya ada sekitar empat ribu ekor macan dahan yang tersisa di dunia. 

Baca juga: Kisah Kepunahan Harimau Bali

Dilansir dari Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, macan dahan adalah salah satu spesies kucing paling purba. Mereka tidak bisa mengaum ataupun mendengkur seperti kucing pada umunya. 

Memiliki bulu yang tebal dengan pola berbintik yang membuatnya sangat unik. Hal tersebut, membuat pemanjat ini banyak diburu untuk mendapatkan bulunya.

Pembukaan lahan perkebunan juga membuat habitat macan dahan tergerus sehingga berada pada posisi terancam punah. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi