Oleh: Metty Hartina, Guru SMP Negeri 21 Batanghari, Jambi
KOMPAS.com - Eksplanasi adalah salah satu teks yang berisi tentang sebuah fenomena, baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial.
Fenomena alam bisa tentang proses terjadinya suatu peristiwa alam, contohnya peristiwa terjadinya pelangi, peristiwa terjadinya gerhana dan sebagainya.
Sedangkan, fenomena sosial merupakan gejala atau peristiwa yang dapat diamati dalam kehidupan sosial.
Fenomena sosial tersebut dapat terjadi dikarenakan ada suatu kejadian yang diluar dari kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat. Contohnya, fenomena sosial mudik, kriminalitas, kenakalan remaja, kerusuhan, aksi solidaritas dan sebagainya.
Baca juga: Struktur Teks Diskusi beserta Penjelasannya
Ciri eksplanasi
Karakteristik atau ciri dari teks eksplanasi ialah:
- Informasi yang disampaikan bersifat umum
- Berisi proses terjadinya sesuatu
- Disusun menurut prinsip sebab-akibat
- Informasi dalam tulisan berdasarkan fakta
Struktur teks eksplanasi
Secara garis besar struktur teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
JudulJudul dalam teks eksplanasi dapat menjelaskan atau memberikan informasi tentang suatu fenomena atau peristiwa.
Contoh judul teks eksplanasi fenomena alam, 'Proses Terjadinya Pelangi', 'Mengenal Gempa Tektonik', 'Mengapa Air Laut Asin?' dan sebagainya.
Sedangkan teks eksplanasi fenomena sosial contoh judulnya, 'Mengenal Infodemi, Tantangan Upaya Memutus Penyebaran Covid-19', 'Fenomena Hijrah di Kalangan Artis', 'Mengapa Banyak Milenial Butuh 'Healing' ?' dan sebagainya.
Pernyataan umumMemuat petunjuk awal tentang suatu peristiwa yang hendak dijelaskan. Pernyataan umum ini berfungsi sebagai pengantar pada penjelasan-penjelasan di paragraf berikutnya.
Contohnya, "Pada abad ke-17, ilmuwan Inggris Isaac Newton (1642 – 1727) menemukan bahwa cahaya putih matahari sebenarnya adalah campuran dari cahaya berbagai warna."
Baca juga: Contoh Teks Pidato Persuasif tentang Ajakan Ikut Vaksinasi
Rincian penjelasMemuat tentang bagaimana atau mengapa suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Penjelasan ini berupa tahapan sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa.
Contoh:
- Cahaya matahari melewati tetes hujan
- Cahaya matahari dibiaskan atau dibelokkan menuju ke tengah tetes hujan
- Tetes hujan memisahkan cahaya putih menjadi spektrum
- Warna-warna terpisah, memantul ke belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi
- Cahaya tampak melengkung menjadi kurva, warna yang muncul di sebut Pelangi
Berupa pengulangan informasi penting atau kata penutup yang menandai bahwa penjelasan telah berakhir.
Contohnya, "Pelangi dan efek cahaya lain di langit disebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel."
Unsur kebahasaan teks eksplanasi
Memuat istilahKarena teks eksplanasi biasanya menjelaskan fenomena atau isu, akan ada istilah-istilah yang digunakan.
Contoh istilah-istilah yang digunakan yakni spektrum, vulkanik, tektonik, kesenjangan, kedaulatan, integrasi nasional, dan sebagainya.
Menggunakan konjungsi sebab-akibatTeks eksplanasi yang baik perlu dijelaskan penyebab dan dampak dari fenomena. Kalimat sebab-akibat biasanya menggunakan konjugasi, disebabkan, ditimbulkan, karena mengakibatkan, dan sebagainya.
Contoh kalimatnya, "Kadang, sebuah Pelangi kedua yang lebih redup dapat terlihat di atas Pelangi utama karena cahaya telah dipantulkan atau dibiaskan lebih dari sekali di dalam tetes-tetes air hujan."
Baca juga: 5 Jenis Teks Artikel dan Penjelasannya
Contoh teks eksplanasi fenomena alam
Tsunami
Tsunami atau secara etimologi berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai.
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.
Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatera di Samudra Hindia.
Risiko tsunami dapat dideteksi dengan sistem peringatan dini tsunami yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya.
Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti evakuasi.
Risiko kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari.
Baca juga: Kebahasaan dalam Teks Tanggapan
Contoh teks eksplanasi fenomena sosial
Cyberbullying
Cyberbullying adalah serangan atau ancaman yang dilakukan seseorang melalui media elektronik seperti internet. Mungkin biasanya aksi perundungan atau bullying hanya terjadi di dunia nyata, namun sekarang bullying juga sudah marak di dunia maya.
Cyberbullying merupakan fenomena sosial baru yang muncul karena perkembangan teknologi dan komunikasi. Hal ini diartikan sebagai tindakan menyakiti orang lain yang dilakukan dengan sengaja melalui media seluler, komputer atau alat elektronik lainnya.
Aktivitas cyberbullying dilakukan dengan cara mengirim komentar yang mengandung kebencian di media sosial, blog, email atau postingan.
Komentar ini dibuat untuk menghina orang lain. Hal tersebut dapat menurunkan kepercayaan diri orang yang dijadikan target perundungan. Biasanya berujung pada kecemasan, kekhawatiran atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Kasus cyberbullying tidak hanya merugikan, bahkan dapat mengancam kondisi psikologis korban. Mental korban kasus perundungan cyber dapat terganggu dan korban akan kesulitan mengatur emosi.S ebab itu kita harus mencegah dan menghentikan aksi cyberbullying.
Baca juga: Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi