Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Pegunungan dan Dataran Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI
Perbedaan Pegunungan dan Dataran Tinggi
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Pegunungan dan dataran tinggi adalah dua dari bentang alam utama di bumi. Pegunungan dan dataran tinggi kerap dianggap sebagai daerah yang sama, padahal berbeda satu sama lain. Apa perbedaan pegunungan dan dataran tinggi?

Pegunungan adalah bentang alam yang terbentuk dari kumpulan gunung besar dan kecil yang membentuk suatu jajaran atau gugusan. Sedangkan, dataran tinggi adalah bentang alam yang lebih tinggi dari dataran di sekitarnya.

Berikut adalah perbedaan pegunungan dan dataran tinggi, beserta penjelasannya!

Ketinggian

Perbedaan pegunungan dan dataran tinggi yang pertama adalah ketinggiannya. Pegunungan adalah daerah yang jauh lebih tinggi daripada dataran tinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Lokasi Dataran Tinggi di Indonesia dan Ciri-Cirinya

Pegunungan biasanya memiliki ketinggian sekitar 600 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Sedangkan, dataran tinggi berada pada ketinggian sekitar 300 hingga 500 meter di atas permukaan laut.

Walaupun lebih rendah dari pegunungan, dataran tinggi tetap lebih tinggi dari daerah sekitarnya.

Bentuk permukaan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, meskipun dataran tinggi lebih tinggi dari sekitarnya, namun berbeda dengan pegunungan karena permukaannya lebih datar.

Dataran tinggi memiliki permukaan permukaan bergelombang, namun tetap lebih datar daripada pegunungan. Tidak seperti pegunungan, dataran tinggi tidak memiliki puncak yang curam namun cenderung luas dan landai.

Sedangkan, pegunungan yang terdiri dari barisan gunung memiliki puncak-puncak yang curam dan terjal. Hal tersebut membuat pegunungan lebih sulit didaki daripada dataran tinggi.

Baca juga: Kondisi Geografis Daerah Pantai, Daratan, dan Pegunungan

Pembentukan

Perbedaan pegunungan dan dataran tinggi selanjutnya adalah proses pembentukannya.

Pegunungan terbentuk karena gerakan konvergen atau tabrakan antar dua lempeng tektonik. Tabrakan antar lempeng menyebabkan terlipatnya kerak bumi dan membentuk gugusan gunung.

Tabrakan lempeng benua dan samudra dapat membentuk pegunungan berapi yang magmanya bisa keluar dari gunung.

Sedangkan, dataran tinggi terbentuk dari aktivitas magma atau kekuatan erosi dan sedimentasi.

Dilansir dari National Geographic, dataran tinggi terbentuk saat magma mengangkat batu besar dan datar namun tidak bisa menembus keraknya. Sehingga, kerak bumi tersebut terangkat dan lebih tinggi dari sekitarnya.

Baca juga: Gerak Konvergen Lempeng: Pengertian dan Jenis Pergerakannya

Dataran tinggi juga dapat terbentuk dari proses erosi oleh air dan angin yang kemudian mengalami sedimentasi dalam waktu jutaan tahun. Sehingga, membentuk dataran yang lebih tinggi dari sekitarnya.

Contoh bentang alam

Perbedaan pegunungan dan dataran tinggi dapat dilihat secara langsung dari bentang alam di bumi. Contoh bentang alam pegunungan adalah:

Contoh bentang alam dataran tinggi:

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi