Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Polinator pada Polinasi Bunga

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi komponen biotik dan abiotik yang membantu proses penyerbukan tumbuhan
Penulis: Belila Mega
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Polinasi merupakan peristiwa perpindahan serbuk sari milik benang sari menuju stigma putik. Peristiwa ini dapat terjadi pada bunga yang sama atau bunga berbeda.

Dalam rangkaian proses reproduksi tumbuhan berbiji, polinasi merupakan peristiwa penting. Tanpa polinasi, tumbuhan tidak akan menghasilkan buah.

Polinasi bisa terjadi secara alami oleh tumbuhan itu sendiri atau lewat bantuan polinator, yaitu perantara penyerbukan tumbuhan. 

Dikutip dari jurnal Teknik Polinasi pada Produksi Benih Mentimun (Cucumis sativus L.) Hibrida di PT. Wira Agro Nusantara Sejahtera Kediri (2022) karya Rina Yuliana, polinasi berpengaruh besar dalam penentuan mutu dan genetik benih yang akan di produksi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberhasilan polinasi sangat dipengaruhi polinator, lingkungan, serta teknik polinasi yang digunakan.

Baca juga: Macam-macam Proses Penyerbukan Bunga

Polinasi bunga

Dikutip dari buku Serangga Polinator (2014) karya Budi Purwantiningsih, polinasi bunga dapat dibedakan berdasarkan sumber serbuk sarinya, yaitu penyerbukan sendiri dan silang.

Penyerbukan sendiri (self pollination) terjadi ketika serbuk sari (pollen) berasal dari bunga yang sama atau bunga berbeda pada tumbuhan yang sama.

Sementara penyerbukan silang (cross pollination) terjadi saat serbuk sari berasal dari tumbuhan lain.

Polinasi dimulai dari menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Proses ini bergantung pada masaknya pollen dan reseptifnya putik. Selain itu, warna dan bentuk bunga, nektar, dan faktor lingkungan juga turut berpengaruh.

Contoh polinator pada polinasi

Sebagian besar polinasi membutuhkan polinator. Ada dua jenis polinator, yakni abiotik dan biotik.

Polinator abiotik, contohnya angin dan air. Sementara polinator biotik, misalnya lebah, burung, atau serangga lain.

Baca juga: Macam-Macam Penyerbukan Berdasarkan Perantaranya

Berikut beberapa polinator pada polinasi bunga yang dikutip dari buku Botany Illustrated (2006) karya Janice Glimn-Lacy dan Peter B. Kaufman:

Kupu-kupu

Wikimedia Commons/Krishna Varun Moleyaru Ilustrasi polinasi oleh kupu-kupu

Penampilan bunga yang berkedip-kedip terguncang angin dikaitkan dengan keberadaan nektar oleh kupu-kupu. Bunga di bagian atas lebih menarik perhatian kupu-kupu daripada bunga berukuran kecil di bawah.

Lidah kupu-kupu berbentuk tabung panjang, disesuaikan untuk mengisap nektar dari tabung bunga yang panjang. Pada proses polinasi, serbuk sari akan dibawa kupu-kupu melalui bagian lidah dan kepala.

Kupu-kupu tertarik pada bunga yang manis, beraroma, dan biasanya berwarna biru, pink tua, kuning kemerahan, dan ungu.

Contohnya semanggi merah (Trifolium pratense) dan kupu-kupu Swallowtail hitam betina (Papilio polyxenes).

Lebah

Wikimedia Commons/Roberto Barone Ph Ilustrasi polinasi oleh lebah

Adalah polinator paling efisien, karena lebah akan mengunjungi tiap bunga dalam kumpulan tanaman sampai nektar habis.

Bunga yang diserbuki lebah biasanya beraroma ringan, manis, dan menyenangkan. Lebah menyukai bunga yang memantulkan cahaya kuning kehijauan, biru kehijauan, biru keunguan, dan ultraviolet.

Baca juga: Bagian-bagian Bunga dan Variasi Strukturnya

Dengan bantuan lebah, proses polinasi bisa terjadi, karena serangga ini punya keranjang serbuk sari. Bulu-bulu lebah akan menarik butiran serbuk sari yang kemudian dimasukkan dalam keranjang di kedua sisi tubuhnya.

Lebah akan memenuhi keranjang, dengan hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya. Saat itulah beberapa serbuk sari yang dibawa lebah akan menempel pada kepala putik dan terjadilah polinasi. 

Contohnya famili Iridaceae dengan lebah (Bombus affinis).

Ngengat

Wikimedia Commons/USFWS Mountain-Prairie Ilustrasi polinasi oleh ngengat

Ngengat menyukai bunga beraroma tinggi dan berwarna putih, hijau, atau kuning. Ngengat yang merupakan serangga nokturnal akan menyerbuki bunga yang mekar di malam hari.

Nektar di dasar tabung kelopak bunga dapat dijangkau, karena ngengat memiliki mulut tabung sangat panjang. Banyak bunga yang diserbuki ngengat berbentuk bintang dengan corong pusat ke nektar.

Contohnya bunga tembakau (Nicotiana sp.) dan ngengat Carolina sphinx (Protoparce sexta).

Baca juga: Mengenal Hydrangea, Bunga yang Bisa Berubah Warna

Lalat

Wikimedia Commons/Ton Rulkens from Mozambique Ilustrasi polinasi oleh lalat

Biasanya serangga ini tertarik pada bunga berwarna putih, kuning, dan kuning kehijauan berbau manis.

Lalat juga tertarik pada bunga yang berbau, disebabkan oleh pembusukan bahan organik, dan berwarna merah muda, ungu, serta hijau.

Pada tumbuhan famili Araceae dan beberapa spesies, lalat akan meluncur ke bawah tandan bunga, terperangkap di spathe, dan keluar setelah sehari, dengan membawa serbuk sari matang.

Contohnya kubis sigung (Symplocarpus foetidus) dan lalat bangkai syrphid (Allorapta obliqua).

Burung

Wikimedia Commons/USFWS Mountain-Prairie Ilustrasi polinasi oleh burung

Burung menyerbuki banyak tanaman tropis dan subtropis. Bunga yang mampu menarik hewan ini biasanya berwarna merah cerah atau oranye.

Misalnya burung kolibri. Bunga yang diserbuki biasanya berwarna merah, yaitu warna yang biasanya tidak terlihat oleh serangga. Bunga yang diserbuki burung punya nektar melimpah dan tidak berbau.

Umumnya burung menyerbuki bunga berukuran sangat besar, dan tidak menutup kemungkinan juga melakukannya pada bunga berukuran kecil.

Burung bisa menyerbuki bunga dengan bertengger di dekat bunga, atau memilih bunga yang berayun bebas dengan posisi melayang.

Baca juga: Ciri-Ciri Khusus Bunga Mawar dan Fungsinya

Bentuk bunga yang diserbuki burung biasanya berbibir dua (bilabiate), bentuk tabung, bunga dengan susunan benang sari bottlebrush yang menonjol, atau bunga dengan nektar di taji.

Contohnya fuchsia (Fuchsia magellanica) dan burung kolibri pertapa Brasil (Phaethornis eurynoma).

Kelelawar

Steve Buchmann Ilustrasi polinasi oleh kelelawar

Kelelawar menyerbuki tumbuhan dan pohon tropis berukuran besar. Bunga ini biasanya diatur sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau kelelawar terbang.

Hewan ini suka bunga yang mekar di malam hari, serta memiliki nektar dan serbuk sari berjumlah besar.

Kelelawar juga suka bunga berwarna pucat, berbau musky atau buah, dan cukup kuat menopang tubuhnya.

Biasanya, bunga yang diserbuki kelelawar berbentuk lonceng, piring terbuka dengan banyak benang sari, atau memiliki bunga gantung dengan benang sari menonjol.

Contohnya kaktus saguaro (Carnegiea gigantea) dan kelelawar berhidung panjang (Leptonycteris sanborni).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi