KOMPAS.com - Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan konsumen, guna memenuhi kebutuhannya.
Kegiatan produksi membutuhkan sejumlah faktor produksi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan teknologi.
Produksi menurut Al Quran adalah mengadakan atau mewujudkan suatu barang dan jasa, bertujuan memberi manfaat bagi manusia. Dalam Islam, kerja produktif bukan hanya dianjurkan, tetapi dijadikan kewajiban.
Manfaat produksi dalam ekonomi Islam, yaitu tidak mengandung unsur mudharat (kerugian) bagi orang lain, dan melakukan ekonomi yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
Produksi diharamkan dalam Islam, apabila tidak memenuhi prinsip dalam ekonomi Islam.
Prinsip produksi dalam ekonomi Islam
Dikutip melalui jurnal Analisis Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Terhadap Produsen Genteng di Muktisari, Kebumen, Jawa Tengah) (2019) karya Niken Lestari, dkk, ada empat prinsip produksi dalam ekonomi Islam.
Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga jenis produk yang dihasilkan.
Baca juga: Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam
Dalam ekonomi Islam, produksi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mewujudkan manfaat, atau menambahkannya dengan mengeksplorasi sumber ekonomi yang disediakan Allah SWT, sehingga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Muhammad Abdul Mannan mengemukakan bahwa prinsip fundamental yang harus selalu diperhatikan dalam proses produksi adalah kesejahteraan ekonomi.
Kesejahreraan yang dimaksud adalah bertambahnya pendapatan yang diakibatkan oleh peningkatan produksi dan pemanfaatan sumber daya manusia atau alam secara maksimal.
Menurut Muhammad al-Mubarrak, produksi dalam Islam memiliki beberapa prinsip, yaitu:
- Dilarang memproduksi dan memperdagangkan komoditas yang buruk atau tercela karena bertentangan dengan syariat
- Dilarang melakukan kegiatan produksi yang mengarah kepada kedzaliman
- Larangan melakukan ikhtikar (penimbunan barang).
Sehingga pada prinsipnya, produksi dalam ekonomi Islam harus memperhatikan kemashlahatan (manfaat), yakni:
- Kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai Islam dan sesuai dengan kemashlahatannya. Tidak memproduksi barang atau jasa yang bertentangan dengan syariat.
- Prioritas produksi harus memperhatikan kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat.
- Mengelola sumber daya alam secara optimal, artinya tidak boros, berlebihan, atau merusak lingkungan.
- Distribusi dengan keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola.
Baca juga: Apa Maksud dari Produksi dan Produsen?
Faktor produksi dalam ekonomi Islam
Dilansir dari buku Ekonomi Islam (2017) karangan Rozalinda, faktor produksi adalah semua benda yang membantu kelancaran proses produksi.
Faktor produksi dibedakan menjadi empat golongan yaitu, tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
Berikut penjelasannya:
Terkait hal ini, ekonomi Islam memandang modal harus bebas dari bunga.
M.A. Mannan berpendapat bahwa modal adalah sarana produksi yang mampu menghasilkan, dan menjadi sarana bagi tenaga kerja. Semua benda yang bisa menghasilkan pendapatan, selain tanah, harus dianggap sebagai modal.
Modal adalah barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk proses produksi.
Berdasarkan pengertian ekonomi, modal adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalnya orang membuat jala untuk mencari ikan.
Dalam hal ini, jala merupakan barang modal. Karena merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan ikan.
Tenaga kerjaTenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia, baik jasmani maupun rohani, yang dilakukan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang diakui dalam setiap sistem ekonomi, baik ekonomi Islam, kapitalis, maupun sosialis.
Sebagai salah satu faktor produksi dalam ekonomi Islam, tenaga kerja tidak terlepas dari unsur moral dan sosial. Contohnya hubungan buruh dan majikan yang didasarkan pada ketentuan syariat.
TanahMerupakan faktor produksi. Karena mencakup semua sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi.
Baca juga: Produksi: Pengertian, Tujuan, dan Faktornya
Ekonomi Islam mengakui tanah sebagai faktor yang bisa dimanfaatkan secara maksimal, demi mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat, dengan memperhatikan prinsip ekonomi Islam.
Al Quran dan sunah menekankan pada pemberdayaan tanah secara baik. Islam menekankan agar generasi hari ini dapat menyeimbangkan pemanfaatan tanah untuk generasi berikutnya.
KewirausahaanAdalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengoordinasi sebuah produk.
Sumber daya pengusaha disebut juga kewirausahaan. Bertugas mengatur dan mengombinasikan berbagai faktor produsi, guna meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif.
Untuk melakukan hal tersebut, pengusaha harus mempunyai kemampuan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha.
Kewirausahaan sebagai faktor produksi dalam ekonomi Islam, mempunyai ciri yang didasarkan pada kekayaan. Artinya manajer cenderung mengelola perusahaan dengan prinsip bagi hasil dengan pemegang saham dan mitra usaha.
Baca juga: Biaya Produksi: Pengertian, Kategori dan Contohnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.