Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Surut: Akibat Gravitasi Matahari dan Bulan terhadap Bumi

Baca di App
Lihat Foto
nasa.gov
Bumi, Bulan, dan Matahari memiliki gaya gravitasi yang mempengaruhi satu sama lain
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Matahari dan bulan, masing-masing memiliki gravitasi yang mengikat keduanya dengan bumi. Apa akibat gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi? Akibat gravitasi matahari dan gravitasi bulan terhadap bumi adalah pasang surut air laut.

J.L. Sumich dalam buku berjudul An Introduction to the Biology of Marine Life (1996), menyebutkan bahwa Sir Isaac Newton menjelaskan bahwa gaya tarik gravitasi matahari dan bulan mengakibatkan pasang surut air laut pada bumi.

Gaya gravitasi dapat menarik benda apapun yang ada di dalam medan gayanya. Bulan memiliki massa yang lebih kecil dari bumi.

Namun, memiliki jarak yang sangat dekat. Sehingga, gravitasi bulan memberikan pengaruh terhadap bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hukum Kepler dalam Gerak Tata Surya

Adapun, matahari memiliki jarak yang sangat jauh dari bumi. Namun, matahari jauh lebih besar daripada bumi (besar gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa).

Sehingga, gaya gravitasi matahari sangatlah besar hingga membuat bumi tertahan di orbitnya.

Terbentuknya pasang surut

Dilansir dari Space, gravitasi matahari dan bulan manarik permukaan bumi dan menyebabkan kenaikan serta penurunan permukaan laut atau yang lebih dikenal dengan istilah pasang surut.  

Gaya gravitasi bulan menarik permukaan bumi yang berhadapan dengannya. Pada daerah tersebut, air akan tertarik ke satu dan membentuk tonjolan.

Di permukaan bumi, tonjolan tersebut terlihat sebagai naiknya permukaan laut dan disebut sebagai pasang.

Pasang tidak hanya terjadi di permukaan bumi yang bertatapan dengan bulan, melainkan di bagian belakang permukaan tersebut.

Baca juga: Sumber Energi Pasang Surut Air Laut

Dilansir dari NOAA SciJinks, hal tersebut terjadi karena pasang surut adalah gaya diferensial yang lahir dari perbedaan gravitasi di atas permukaan bumi.

Gravitasi bulan yang menarik air pada satu daerah, menyebabkan daerah di belakangnya berada pada titik terlemah gravitasi. Sehingga, pada daerah tersebut terbentuk juga tonjolan air laut yang mengakibatkan pasang.

Adapun, pada dua kutub bumi terjadi pemampatan yang menyebabkan turunnya permukaan air laut atau dikenal sebagau surut.

Hal tersebut menjelaskan mengapa bumi mengalami dua kali pasang dan surut.

Pasang tidak hanya terjadi di satu tempat, begitu juga dengan surut. Hal tersebut karena bumi berputar dan berotasi, menyebabkan pasang surut terjadi bergantian di permukaan bumi.

Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi

Gravitasi matahari dan bulan saling memengaruhi

Matahari memiliki gaya gravitasi yang jauh lebih besar dari bulan, namun jaraknya sangat jauh dari bumi.

Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration, jarak yang jauh membuat gaya pembangkit pasang surut matahari sekitar 27 kali lebih kecil daripada gaya pembangkit pasang surut bulan.

Namun, gaya gravitasi matahari dan bulan sama-sama memberikan pengaruh pada pasang surut bumi. Gravitasi matahari menimbulkan pasang surut yang lebih kecil daripada gravitasi bulan. 

Pasang musim semi

Pada bulan baru atau bulan purnama, posisi matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus atau sejajar.

Baca juga: Perbedaan Gerhana Bulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Total

Hal tersebut membuat gaya gravitasi bulan dan gaya gravitasi matahari saling menguatkan. Menciptakan tarikan yang lebih besar kepada permukaan bumi. Sehingga, terjadi pasang air laut yang lebih besar dan disebut sebagai pasang musim semi.

Pasang perbani

Namun, bulan tidak selalu berada di antara matahari dan bumi. Ketika bulan pada tahap setengah penuh, posisi bulan dan matahari saling tegak lurus. 

Sehingga, gaya gravitasinya tidak menguatkan satu sama lain. Maka, akan terbentuk pasang surut bulan di kedua kutub serta pasang surut matahari di ekuator. 

Pasang surut ini lebih jauh lebih kecil daripada pasang surut semi dan disebut sebagai pasang surut perbani. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi